Kamis, 02 Oktober 2025

Surfaktan Diterjen Modern

Surfaktan berfungsi menurunkan tegangan permukaan air agar air dapat membasahi dan mengangkat kotoran dengan lebih baik. Dalam deterjen modern, kombinasi berbagai jenis surfaktan digunakan untuk keseimbangan daya pembersih, busa, dan kelembutan. Jenis bahan penurun tegangan (surfaktan) yang umum digunakan dalam deterjen modern:

1. Surfaktan Anionik

  • Bersifat bermuatan negatif, paling umum digunakan dalam deterjen karena efektif dalam mengangkat kotoran dan minyak.

  • Contoh:

    • Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

    • Sodium Laureth Sulfate (SLES)

    • Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS)

    • Methyl Ester Sulfonate (MES) dari minyak nabati

2. Surfaktan Nonionik

  • Tidak bermuatan, dikenal lebih lembut dan cocok untuk kulit sensitif.

  • Contoh:

    • Alkyl Polyglucosides (APG)

    • Alcohol Ethoxylates (AE)

  • Biasanya digunakan bersama surfaktan anionik untuk meningkatkan pembersihan dan mengurangi iritasi.

3. Surfaktan Kationik

  • Bermuatan positif, sering dipakai dalam kondisioner atau pelembut kain karena sifat antistatik dan antimikrobanya, bukan sebagai bahan utama deterjen.

  • Contoh:

    • Behentrimonium Chloride

    • Cetyltrimethylammonium Chloride

4. Surfaktan Amfoterik

  • Memiliki muatan positif dan negatif tergantung pH larutan, digunakan untuk membuat produk pembersih yang lembut seperti sampo bayi.

  • Contoh:

    • Cocamidopropyl Betaine


Pemanfaatan khusus:

  • Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Sodium Laureth Sulfate (SLES) sering ditemukan sebagai surfaktan anionik utama.

  • Alkyl Polyglucosides (APG) sebagai surfaktan nonionik ramah lingkungan.

  • Surfaktan kationik dan amfoterik lebih sering terdapat pada produk pelembut atau pembersih spesial

Tidak ada komentar: