Kesehatan Lingkungan
Senin, 30 Juni 2025
Rabu, 25 Juni 2025
Pemanenan air hujan (rain harvesting)
Pemanenan air hujan untuk keperluan rumah tangga adalah proses pengumpulan, penyaringan, penampungan, dan pemanfaatan air hujan yang jatuh di atap atau permukaan lain untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan rumah tangga. Sistem ini biasanya melibatkan komponen seperti talang air, saringan, penampungan (tandon), dan sistem filtrasi untuk memastikan air yang dikumpulkan layak digunakan.
Keuntungan Pemanenan Air Hujan untuk Rumah Tangga
Meningkatkan ketersediaan air tanpa mengurangi cadangan air tanah, sehingga membantu menjaga keberlanjutan sumber air bersih12.
Meminimalisir dampak kekeringan dengan menyediakan cadangan air saat musim kemarau, terutama di daerah yang sering mengalami kekurangan air2.
Mengurangi limpasan air hujan yang dapat menyebabkan erosi dan banjir, sehingga membantu menjaga kualitas lingkungan dan ekosistem sekitar134.
Menghemat pengeluaran biaya air karena penggunaan air hujan dapat mengurangi konsumsi air PDAM atau sumur sehingga menekan tagihan air rumah tangga25.
Mendukung konservasi air dan lingkungan dengan mengurangi tekanan pada sumber air tanah dan permukaan serta mengurangi polusi air limpasan13.
Kerugian atau Tantangan Pemanenan Air Hujan
Ketidakpastian kuantitas air karena tergantung pada intensitas dan frekuensi hujan, sehingga pasokan air tidak selalu konsisten sepanjang tahun6.
Kualitas air yang variatif karena air hujan dapat mengandung polutan dari udara dan permukaan atap, sehingga memerlukan sistem filtrasi dan pemurnian yang baik agar aman digunakan, terutama untuk konsumsi175.
Biaya awal instalasi sistem pemanenan air hujan seperti talang, tandon, dan filter yang mungkin cukup mahal bagi sebagian rumah tangga5.
Perawatan dan pengelolaan yang harus rutin dilakukan agar sistem tetap berfungsi optimal dan air yang disimpan tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk atau kontaminasi mikroba17.
Keterbatasan penggunaan air hujan yang belum difiltrasi biasanya hanya untuk keperluan non-konsumsi seperti menyiram tanaman, mencuci, atau flushing toilet2.
Senin, 23 Juni 2025
Estimasi air untuk hygiene sanitasi
Tabel 6.1.
Estimasi Kebutuhaan Air Untuk Hygiene Sanitasi
No |
Kegiatan Hygiene dan
Sanitasi |
Deskripsi Singkat |
Estimasi Penggunaan Air
per Hari (Liter) |
1 |
Mencuci tangan |
Mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan, setelah buang air, dan saat diperlukan untuk mencegah
penularan penyakit |
2 - 5 liter |
2 |
Mandi dan membersihkan
badan |
Mandi rutin untuk menjaga
kebersihan tubuh dan menghindari penyakit kulit |
20 - 50 liter |
3 |
Mencuci pakaian |
Membersihkan pakaian
kotor agar bebas kuman dan bau tidak sedap |
20 - 40 liter |
4 |
Mencuci peralatan makan
dan memasak |
Membersihkan alat makan,
masak, dan bahan pangan untuk mencegah kontaminasi makanan |
5 - 10 liter |
5 |
Membersihkan kamar mandi
dan toilet |
Menjaga kebersihan kamar
mandi, toilet, dan saluran air limbah agar tidak menjadi sarang penyakit |
5 - 15 liter |
6 |
Pengelolaan sampah rumah
tangga |
Pengelolaan sampah yang
baik untuk mencegah pencemaran lingkungan dan berkembangnya vektor penyakit
(meskipun tidak menggunakan air secara langsung, tetap bagian dari sanitasi) |
- |
7 |
Pengelolaan air limbah
rumah tangga |
Sistem pembuangan dan
pengolahan air limbah agar tidak mencemari lingkungan dan sumber air bersih |
- |
8 |
Penyediaan air bersih
untuk konsumsi |
Penyediaan dan
penyimpanan air minum yang bersih dan higienis untuk keluarga |
2 - 3 liter (untuk minum
dan memasak) |