Senin, 30 Oktober 2023

Lebih dari 25 "negara" tetap tunduk pada pemerintah RI

 Siapapun presidennya, yang pasti lebih dari 25 negara akan tetap tunduk dan loyal kepada pemerintah RI. Dokumentasi kunjungan ke negara-negara tersebut dapat dilihat pada foto-foto berikut ini : 


Desa Negaradaha, Kabupaten Brebes



Desa Negarayu, Kecamatan Tonjong, Kab. Brebes


desa Negararatu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung selatan



Negara wangi, Kec. Cihideung, Kab. Tasikmalaya










Desa Pasirnegara, Pamarican,  Kab. Ciamis


Desa Bangun Negara, kec. Pesisir Selatan, Kab. Pesisir Barat, Lampung

Desa Panca Negara, Kec. Pabuaran, Kab. Serang, Banten



Desa Jatinegara, Kec. Jatinegara, Kab. Tegal



Desa Jatinegara, kec. Sempor, Kab. Kebumen



Kel. Jatinegara, Kec. Cakung, Jakarta Timur


K
Kel. Jatinegara, Kec. Cakung, Jakarta Timur


Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali




Candinegoro, Wonoayu, Sidoarjo


Kabupaten Bojonegoro


Negarasari, Cipedes, Tasikmalaya



Desa NegaraJati, Kec. Cimanggu, Kab. Cilacap



































































Rabu, 25 Oktober 2023

Ngopi dengan paper cup tetap berbahaya (?)

 

Gelas kertas (paper cup) dipercaya  aman dan ramah lingkungan. apa iya ?

Kertas tidak tahan lemak atau air, sehingga kertas yang digunakan dalam kemasan makanan harus dilapisi. Kemasan makanan (paper cup) ini sering dilapisi dengan plastik, seperti polilaktida (PLA), yang terbuat dari sumber daya terbarukan seperti jagung, singkong, atau tebu, bukan bahan bakar fosil seperti halnya 99 persen plastik di pasaran saat ini. "Bioplastik mengandung setidaknya bahan kimia sebanyak plastik konvensional," ujar Bethanie Carney Almroth, Profesor Ilmu Lingkungan di Departemen Biologi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Gothenburg.

Meskipun PLA dianggap biodegradable, penelitian menunjukkan, PLA bisa berpotensi beracun, dan tidak terurai efisien ketika berakhir di lingkungan. Hal ini meningkatkan risiko mikroplastik masuk ke tubuh manusia dan hewan. Bethanie Carney Almroth dan tim penelitinya mengemukakan argumentasi kuat mengenai perlunya melakukan perubahan besar dalam upaya mengurangi dampak lingkungan yang semakin buruk dan ancaman terhadap kesehatan yang disebabkan oleh masalah polusi plastik.


Sumber: 

 https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/24/110000823/bahaya-tersembunyi-di-balik-kesan-ramah-lingkungan-gelas-kertas.

Selasa, 24 Oktober 2023

Sirkulasi daur ulang limbah air wudhu








Belum ada data yang  valid mengenai  Jumlah air yang dibutuhkan setiap orang  untuk  satu kali berwudhu. Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor SNI-03.7065.2005 hanya menyebutkan bahwa untuk keperluan peribadatan diperlukan  5 liter per orang. Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam berwudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha' hingga lima mud air (Hadits Bukhori &Muslim).   Satu mud air ukurannya  sama dengan  688 ml. Berdasarkan eskperimen penulis, keperluan air untuk nyaman  berwudhu  antara 2-4 liter (sugeng abdullah, 2018).  Diah susanti, dkk (2022) mennemukan  4,42 lt/org.

Sesungguhnya jumlah air yang dibutuhkan untuk wudhu bervariasi tergantung pada kebiasaan dan preferensi masing-masing individu. Namun, menurut Langit7.id, umat Islam Indonesia cenderung menggunakan air wudhu secara berlebihan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mafra (2018), durasi waktu berwudhu per orang pada beberapa masjid di Kota Palembang rata-rata 64,2 detik. Penggunaan air wudhu rata-rata sebanyak 4,42 liter per orang. Kegiatan berwudhu dilakukan minimal lima kali sehari, sehingga memerlukan air yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan asumsi tersebut, setiap orang akan menghabiskan sekitar 22,1 liter air setiap hari1.
Namun, menurut ajaran Nabi, air yang digunakan untuk berwudhu tidak kurang dari satu mud, yang setara dengan sekitar 625 ml 2. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan air wudhu secara hemat dan tidak berlebihan.

Air bekas wudhu biasanya langsung dibuang. Jika dihitung  jumlah air bekas wudhu yang dibuang  pada satu  masjid  dengan jamaah 100 orang yang berwudhu (misalnya), maka  akan ada 200 - 400 liter air yang  terbuang untuk satu kali waktu sholat. Bisa diperhitungkan jumlah air bekas wudhu yang dibuang  untuk lima kali waktu sholat,  atau selama satu pekan, dan seterusnya.  Dalam sepekan diperkirakan ada  7.000 -- 14.000 liter  setara  1-2 mobil tangki  air yang terbuang. Ketika kondisi krisis air, jumlah   1-2 mobil tangki air menjadi sangat bermakna. Sayang sekali jika harus dibuang, mestinya dapat  digunakan kembali untuk berwudhu. Air bekas wudhu dapat di daur ulang.

Teknologi Daur Ulang Air Bekas Wudhu.

Kunci daur ulang air bekas wudhu adalah menjaga agar air tetap suci dan memenuhi persyaratan kualitas air secara sehat. Agar air tetap suci adalah dengan menjamin air bekas wudhu volumenya lebih dari dua kullah dan  tidak berubah warna, bau dan rasa. 

Dalam banyak kitab fiqih Islam disebutkan bahwa ukuran volume dua kulah adalah 500 rithl Baghdad (= 446 3/7 rithl Mesir =  81 rithl Syam = 93,75 sho'). Kemudian para ulama kontemporer mencoba mengukurnya dengan besaran zaman sekarang, dan ternyata dalam ukuran masa kini kira-kira sejumlah 270 liter.

Air yang memenuhi persyaratan kualitas kesehatan adalah air  yang memenuhi persyaratan fisik, kimia, bakteriologi dan radioaktivitas. Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah  air yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.

Air yang memenuhi persyaratan kimia adalah air yang memiliki kandungan kimia dengan kadar tertentu dan tidak membahayakan kesehatan. Air yang memenuhi syarat bakteriologis adalah air yang tidak mengandung kuman penyebab penyakit. Air yang memenuhi syarat radioaktivitas adalah air yang tidak tercemar radiasi zat radioaktiv.

Umumnya kualitas fisik, kimia dan radioaktivitas  air bekas wudhu masih relative baik. Hanya kualitas bakteriologis yang buruk. Dengan demikian pengolahan air bekas wudhu sangat mudah. 

Teknologi daur ulang air bekas wudhu terbilang sangat sederhana. Air bekas wudhu hanya diolah dengan penyaringan kasar dan mikro (screening dan filtrasi) dan pembunuhan kuman penyakit (desinfeksi).  Untuk keperluan penyaringan mikro dapat digunakan cartride filter, dan untuk desinfeksi dapat digunakan lampu Ultra Violet type C (UV-C). Kedua komponen ini lazim digunakan pada depot air minum isi ulang. Harganya juga sangat terjangkau.

Padasan daur ulang air bekas wudhu dapat dibuat dengan komponen minimal  sebagai berikut: 
a). penampungan air memiliki volume lebih dari 270 liter; 
b). mikro screen ; 
c). cartride filter 10 mikron;
d). lampu  UV-C; 
e). pompa. 

Prinsip kerja  padasan daur ulang adalah:  air bekas wudhu  dari kran/pancuran disaring dengan saringan kasar, kemudian ditampung dan langsung dipompa menuju cartride filter dan lampu UV-C. Selanjutnya ditampung atau langsung dialirkan menuju  kran/pancuran wudhu. Siap digunakan untuk wudhu kembali. Demikian seterusnya, air terus  di "putar".  Hanya dengan air  300 liter (misalnya)  dapat digunakan untuk  wudhu ratusan orang, bahkan  berkali-kali "untuk selamanya". Pemeliharaannya sangat simple, cukup membersihkan saringan, mengganti filter atau lampu UV-C, serta menjaga volume air tetap lebih dari 270 liter.

Teknologi semacam  ini dapat diaplikasikan di semua masjid (utamanya yang sulit air). Teknologi ini Hemat air, ramah lingkungan, sehat dan tetap syar'i.  Ketika krisis air, kita tidak perlu  tayamun. Tetap dapat berwudhu dengan padasan daur ulang.


  • Ketinggian keran: Keran air wudhu sebaiknya diletakkan pada ketinggian antara 80 cm hingga 109 cm dari lantai.
  • Ketinggian tempat duduk: Tempat duduk wudhu sebaiknya diletakkan pada ketinggian sekitar 40 cm dari lantai.
  • Jarak antar kran: Jarak antara dua kran air wudhu sebaiknya sekitar 80 cm hingga 100 cm.
  • Jarak antar tempat duduk: Jarak antara dua tempat duduk wudhu sebaiknya sekitar 51,7 cm untuk laki-laki dan 46,7 cm untuk perempuan.
  • Jarak antara tempat duduk dan kran: Jarak antara tempat duduk wudhu dan kran air sebaiknya sekitar 58,4 cm untuk laki-laki dan 53,4 cm untuk perempuan.
  • Tinggi tempat sabun: Tempat sabun sebaiknya diletakkan pada ketinggian sekitar 98,4 cm dari lantai.
  • Tinggi tempat barang: Tempat barang sebaiknya diletakkan pada ketinggian sekitar 149 cm dari lantai.


Minggu, 08 Oktober 2023

Ngaji Sanitasi Bareng Ki AI

 Ngaji dalam khasanah pesantren merujuk pada kegiatan belajar membaca, menghafal, dan memahami Al-Quran serta hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ngaji biasanya dilakukan di lingkungan pesantren atau majelis taklim dengan bimbingan seorang guru atau ustadz. Selain membaca dan menghafal Al-Quran, kegiatan ngaji juga meliputi diskusi dan tanya jawab tentang ajaran Islam serta praktik ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Ngaji dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam. Kegiatan ngaji juga dianggap sebagai salah satu tradisi penting dalam budaya pesantren di Indonesia

Di budaya Islam Jawa, ngaji memiliki arti yang lebih luas daripada sekadar kegiatan belajar membaca, menghafal, dan memahami Al-Quran. Ngaji dalam budaya Islam Jawa juga mencakup kegiatan belajar agama Islam secara umum, termasuk ajaran-ajaran tasawuf atau mistik Islam. Ngaji juga merupakan kegiatan tular kaweruh (sharing pengetahuan) tentang apa saja.

Sanitasi adalah serangkaian tindakan atau upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan air, makanan, dan tempat tinggal. Sanitasi meliputi berbagai aspek seperti pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, pengendalian hama dan penyakit, serta kebersihan lingkungan.

Dalam kebudayaan Jawa, "Ki" adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang tinggi dalam bidang tertentu. Gelar ini biasanya diberikan kepada orang yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat Jawa, seperti guru spiritual, pemimpin adat, atau tokoh masyarakat yang dihormati. Penggunaan gelar "Ki" juga bisa menunjukkan rasa hormat dan penghormatan terhadap orang yang bersangkutan.

AI adalah singkatan dari "Artificial Intelligence" atau "kecerdasan buatan" dalam bahasa Indonesia. AI merujuk pada kemampuan mesin atau komputer untuk meniru kemampuan manusia dalam memecahkan masalah, belajar dari pengalaman, dan melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan. AI mencakup berbagai teknologi seperti machine learning, natural language processing, computer vision, dan robotika, yang digunakan untuk membuat sistem yang dapat berpikir, belajar, dan bertindak seperti manusia. AI digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengenalan suara dan wajah, analisis data, pengembangan game, dan otomatisasi proses bisnis.

JADI Ngaji Sanitasi Bareng Ki AI adalah merupakan kegiatan tular pengetahuan sanitasi dalam sudut pandang ajaran Islam dan ilmuwan Islam menggunakan sarana mesin cerdas AI. NU (Nahdhatul Ulama) baru-baru ini memang mengharamkan amalan agama yang didasarkan atas fatwa dari mesin pintar (AI). Namun demikian ngaji atau belajar ilmu dengan memanfaatkan AI tentu sangat membantu.

Bahasan rinci Ngaji Sanitasi Bareng Ki AI (silakan KLIK)





Senin, 02 Oktober 2023

air khusus

 Berikut adalah tabel yang menjelaskan jenis tanah, kualitas fisik air tanah, parameter spesifik air tanah, kadar parameter spesifik air tanah, dan sumber/referensi:

Jenis TanahKualitas Fisik Air TanahParameter Spesifik Air TanahKadar Parameter Spesifik Air TanahSumber/Referensi
Tanah PasirBaikpH6,5-8,5Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tanah LiatCukup BaikpH6,5-8,5Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tanah LempungKurang BaikpH6,5-8,5Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Tanah GampingBaikpH7,0-8,5Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tanah GambutKurang BaikpH4,0-5,5Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tanah MerahBaikpH5,5-7,0Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tanah HitamBaikpH5,5-7,0Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Total Padatan Tersuspensi (TSS)< 50 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nitrat (NO3)< 10 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Besi (Fe)< 0,3 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mangan (Mn)< 0,1 mg/LKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sumber/Referensi: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2014). Pedoman Pengelolaan Air Tanah.