Kamis, 06 April 2017

Deteksi Fe dalam air dengan air teh

Besi (Fe) adalah logam yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan secara luas ditemukan di alam. Dalam wujud murninya, besi merupakan logam berwarna abu-abu yang mudah berkarat dan memiliki sifat magnetik. Besi memiliki nomor atom 26 dan nomor massa 55,85.

Besi ditemukan dalam banyak bentuk alamiah. Di Bumi, besi ditemukan dalam bijih besi, yang merupakan mineral yang mengandung kandungan besi tinggi. Beberapa jenis bijih besi yang ditemukan di alam antara lain hematit, magnetit, goethite, dan siderit. Proses penambangan dan pemurnian bijih besi digunakan untuk mendapatkan besi yang digunakan dalam berbagai aplikasi.

Selain itu, besi juga ditemukan dalam senyawa-senyawa alam lainnya. Contohnya, siderit (FeCO3) adalah suatu senyawa besi karbonat yang terbentuk secara alami. Selain itu, besi juga ditemukan dalam senyawa seperti ferit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), dan goethit (FeO(OH)).

Berikut adalah tabel senyawa besi, rumus kimia dan ciri fisiknya yang ada dalam air:

Senyawa BesiRumus KimiaCiri Fisik dalam Air
Besi(II) SulfatFeSO4Larut dengan membentuk larutan berwarna hijau kebiru-biruan
Besi(III) KloridaFeCl3Larut dengan membentuk larutan berwarna kuning kecokelatan
Besi KarbonilFe(CO)5Tidak larut dalam air, membentuk senyawa organometalik berwarna putih
HematitFe2O3Tidak larut dalam air, membentuk partikel padat berwarna merah kecokelatan
MagnetitFe3O4Tidak larut dalam air, membentuk partikel padat berwarna hitam kecokelatan
Besi(II) OksidaFeOTidak larut dalam air, membentuk partikel padat berwarna hitam kehijauan

secara umum keberadaan Fe (besi) dalam air tanah mengakibatkan kualitas air menjadi buruk. Ciri -ciri umum air yang mangandung Fe berlebih adalah :


  • air berbau hanyir (amis), kadang malah berbau telur busuk
  • berwarna kuning, kadang sampai berwarna kelabu.
  • air semula jernih, beberapa saat kemudian berubah menjadi bersuspensi atau keruh. 
  • bila dipakai untuk masak nasi, nasi menjadi berwarna kebiruan
  • noda2 coklat s/d hitam  pada kain yang dicuci 
  • noda  coklat hitam pada  dinding bak mandi  atau adanya endapan coklat hitam

Untuk mendeteksi keberadaan Fe dalam air, dapat dilakukan secara sederhana dan mudah  menggunakan air teh. Teknik ini sesungguhnya sudah lama dikenal,  dan perlu untuk di refresh lagi.

Caranya sangat mudah :
  • Tuangkan 1 liter air panas kedalam wadah  kemudian tambahkan teh sebanyak 2 sendok makan. biarkan sampai dingin  5 menit.
  • masukan 100 ml  air yang akan diperiksa kedalam gelas, kemudian tambahkan 2 sendok makan larutan teh.
  • Bila warna air berubah menjadi kebiru-biruan sd biru-kehitaman berarti positif mengandung Fe (besi).
  • Bila warna airnya tetap bearti tidak ada Fe dalam air

Sumber : Budi Utomo (2015)





Senin, 03 April 2017

Pemeriksaan Kelelahan Tenaga Kerja (dg metode SAY 12)

PEMERIKSAAN KELELAHAN TENAGA KERJA
[ Kecepatan Reaksi dengan Teknik SAY 12*) ]

Pengantar.
Pemeriksaan kelelahan tenaga kerja melalui analisis kecepatan reaksi seseorang diukur dengan alat reaction timer.  Harga sebuah reaction timer standar relatif mahal.  Pada tahun 2012 Sugeng Abdullah dan  Yulianto  mengembangkan (simplifikasi = menyederhanakan) reaction timer dengan memanfaatkan laptop  untuk pengukuran kecepatan reaksi dimaksud  menggunakan software sederhana. Metode atau teknik ini kemudian diberi nama SAY 12.

Alat :
  •  Laptop (windows Xp installed)
  •  LCD Monitor
  •  2 buah mouse
  •  Tabir penyekat
  •  Software JKLPwt Reaction Timer (installed)  -->  Down load disini


Bahan :
  •  Kertas / ATK

Cara Kerja :
a. Persiapan
  • Pasang LCD Monitor pada Laptop layaknya memasang LCD proyektor. Lakukan setting seperlunya.
  • Pasang 2 buah mouse pada Laptop, dimana satu mouse di non aktifkan sensor pergerakan pointernya (bisa dengan diplester, disebut mouse “B” ). Mouse yang lain disebut mouse “A”. Mouse “A” untuk operator dan mouse “B” untuk probandus (Klien / responden / tenaga kerja yang akan diuji).
  • Lakukan instalasi / setup software JKLPwt Reaction Timer. Bila setup berhasil, dilayar monitor akan tampak icon . KLIK ganda pada icon tersebut untuk mengaktifkannya.
  • Upayakan background / wallpaper pada monitor disetting polos warna gelap / hitam.
  • Posisikan layar monitor Laptop dengan LCD monitor saling membelakangi dan dipisahkan dengan tabir penyekat. Laptop untuk operator dan LCD Monitor untuk probandus.
    Operator memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dilakukan oleh probandus. Pada saat pemeriksaan berlangsung probandus diminta menekan tombol KLIK kiri mouse “B” sesegera mungkin setiap saat muncul indikator warna merah di layar monitor.

b. Pelaksanaan pemeriksaan
  • Operator dan probandus menempatkan diri pada tempat duduk masing2. Bersikaplah tenang sebagaimana biasa. Probandus diminta untuk siap memperhatikan layar monitor.
  • Bila keduanya sudah siap, Operator menekan tombol / KLIK Start Over, kemudian secara cepat pindahkan pointer ke dalam tombol lingkaran putih. Probandus menekan tombol / KLIK saat muncul indikator warna merah.
  • Operator mencatat respon waktu reaksi yang ditampilkan di layar (dalam satuan milidetik). Selanjutnya KLIK kembali Start Over, dan kemudian secara cepat pindahkan pointer ke dalam tombol lingkaran putih.
  • Ulangi sebanyak 20 kali dengan jeda waktu yang berbeda
  •  Pilih angka catatan waktu reaksi sebanyak 10 di posisi tengah (urutan ke 6 – 15). Kemudian dihitung rata-ratanya. Bandingkan dengan standar kecepatan reaksi, yakni :
     Normal / Tidak lelah : 150,0 – 240,0 milisecond
     Lelah Ringan : 240,1 – 410,0 milisecond
     Lelah Sedang : 410,1 – 580,0 milisecond
     Lelah Berat : > 580 milisecond
     
c. Hasil
   Tabel pengukuran



d. Simpulan dan Rekomendasi
  •  Hasil dibandingkan dengan standar, kemudian dibuat simpulan
  •  Rekomendasi untuk tenaga kerja dan fihak manajemen ybs.