Selasa, 16 Juni 2009

Down Load Materi Kuliah

Link dibawah ini bermanfaat bagi para mahasiswa kesehatan. lingkungan dan kesehatan lingkungan.

bisa hanya sekedar baca atau bisa juga down load FULL TEXT, Gratis lagi.

Klik Saja disini http://www.scribd.com/Sugeng%20Abdullah SEMOGA BERMANFAAT

Kamis, 11 Juni 2009

Permiabilitas tanah

Alat dan Bahan :
- Pipet ukur
- Gelas ukur
- Tabung uji permiabilitas
- Oven / incubator
- Pasir / Tanah
- Air jernih

Cara Kerja :
- Siapkan tanah yang sudah dikeringkan
- Pasangkan kain tile (kain kasa/filter) pada alas tabung uji.
- Masukkan tanah kering kedalam tabung uji setebal minimal 40 Cm.
- Tutup kran pematus pada tabung uji
- Masukkan air jernih kedalam tabung uji sampai tanah dimaksud menjadi jenuh (Moisture / kelembaban 100%).
- Tambahkan air jernih sampai dengan volume tertentu (catat volumenya, misal: J ml)
- Buka kran pematus, kemudian tampung airnya. Catat lama pembukaan kran (misal: K menit). Catat pula volume air yang tertampung (misal: L ml).
- Catat sisa air jernih pada tabung uji (misal: S ml)
- Catat luas tabung uji (misal: A cm2)
- Hitung permiabilitas tanah (Pm) sbb.
Pm = L/K/A ml/menit/cm2

Porositas tanah

Alat dan Bahan :
- Pipet ukur
- Gelas ukur
- Oven / incubator
- Pasir / Tanah
- Air jernih

Cara Kerja :
- Siapkan tanah yang sudah dikeringkan
- Masukkan kedalam gelas ukur dengan volume tertentu. (catat volumenya, misal: X)
- Masukkan / teteskan air sedikit demi sedikit hingga permukaan air rata denganpermukaan tanah. (catat volume air yang digunakan, misal: Y)
- Hitung porositas tanah (P) dengan rumus :
Y
P = ------ x 100%
X

Periksa kekerasan pasir untuk saringan pasir

Alat dan Bahan :
- Pipet ukur
- Gelas ukur
- Oven / incubator
- Pengayak dengan diameter mess tertentu
- Pasir kwarsa (media filter)
- Asam sulfat pekat (H2SO4 )
- Air jernih

Cara Kerja :
- Pilih pasir yang akan diuji
- Pilih diameter tertentu dengan cara diayak
- Cuci dengan air hingga besih (air bekas cucian betul-betul jernih)
- Keringkan dalam oven (105oC)
- Masukkan pasir dengan volume tertentu kedalam gelas ukur (Catat volumenya, misal : A ml).
- Masukkan secara hati-hati larutan asam sulfat pekat kedalam gelas ukur hingga semua pasir terendam.
- Diamkan selama 24 jam
- Setelah 24 jam, kemudian asam sulfat dituang / isatkan.
- Psir dicuci dengan air hingga bersih (air bekas cucian betul-betul jernih)
- Amati volume pasir yang tersisa (catat volume sisa, misal : B ml)
- Hitung persentasi volume pasir yang keras, dengan rumus sbb. :
A - B
K = ----------- x 100%
A

Pemriksaan sanitasi tanah (telur parasit)

A. PENETAPAN LOKASI

Lokasi pengambilan sampel tanah adalah di halaman rumah-rumah penduduk misalnya di desa percontohan kesehatan lingkungan, P2LDT, daerah kumuh, desa nelayan, daerah transmigrasi dan lain-lain.
Lokasi pengambilan sampel adalah di lokasi yang ada program jambu. Prioritas lokasi adalah di halaman rumah penduduk yang diperkirakan belum semua anggota keluarganya menggunakan jamban.

Titik lokasi pengambilan sampel di tempat-tempat sebagai berikut :
a. Di dalam rumah, yang berlantai tanah perlu di ambil sampel tanah, seperti pada tempat-tempat yang dipakai pada ruang keluarga sekitar dapur dan kamar mandi.
b. Di halaman rumah, seperti sekitar tempat bermain anak-anak, sekitar jamban, halaman yang lembab atau di halaman rumah yang diperkirakan tercemar kotoran manusia.



B. PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel tanah yang dimaksud adalah tanah permukaan. Tanah permukaan adalah bagian dari tanah yang berada pada permukaan. Bagian tanah ini diambil dengan mudah dengan cara pengerokan dengan sendok semen. Hal ini penting diketahui karena telur/larva cacing usus yang tersebar pada tanah adalah berada pada permukaan tanah.
1. Peralatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk mengambil sampel adalah :
a. Garpu tanah
b. Sendok semen
c. Kantong plastik
d. Spidol
2. Cara Pengambilan
Setelah titik lokasi ditentukan lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Bersihkan titik lokasi tersebut dengan farpu tanah dari dahan-dahan, rumput-rumput kering dan kerikil.
b. Siapkan kantong plastik kemudian diberi kode lokasi dan tanggal pengambilan sampel dengan spidol permanen.
c. Keroklah tanah permukaan pada lokasi tersebut seluas ± 40 x 40 cm2 dengan menggunakan sendok semen sebanyak ± 100 gram.
d. Ikatlah kantong-kantong plastik yang telah terisi dengan baik, untuk dikirim ke laboratorium. Jadi tiap rumah diperoleh 4 kantong sampel tanah.

E. PENGIRIMAN SAMPEL
Pengiriman sampel ke laboratorium hendaknya tidak lebih dari 7 hari. Dalam perjalanan hendaknya tidak terlalu panas.
Bila laboratorium puskesmas belum dapat melakukan pemeriksaan, dapat dikirim ke laboratorium Rumah Sakit, atau ke laboratorium lain yang terdekat.

F. PEMERIKSAAN SAMPEL
Sasaran
Sasaran pemeriksaan adalah telur dan larva cacing usus yaitu :
a. Telur untuk cacing : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang
b. Larva untuk cacing : Strongiloides

Reagensia
Reagensi yang diperlukan :
a. Larutan hipoklorid 30%
b. Larutan Magnesium Sulfat (282 gr/liter)
c. Eosin
d. Aquadest

3. Peralatan
Alat-alat yang digunakan adalah :
a. Sendok tanah
b. Sentrifuse lengkap dengan tabung
c. Tabung reaksi dengan rak
d. Obyek glass (kaca benda)
e. Deck glass (kaca tutup)
f. Gelas ukur 1.000 ml
g. Steering rod (kaca pengaduk)
h. Hydrometer (pengukur BD)
i. Mikroskop
j. Kain kasa (5 cm x 5 cm)
k. Kaos kecil
l. Aplikator
m. Corong
n. Timbangan

4. Prosedur
a. Timbang sampel tanah yang telah dibersihkan dari kerikil dan daun-daunan (rumput-rumput kering) sebanyak 5 gram.
b. Masukkan tanah ini ke dalam tabung-tabung setrifuse.
c. Tambahkan 20 ml larutan hipokhlorit ke dalam tabung yang berisi tanah.
d. Aduk dengan steering rod hingga merata dan diamkan selama 1 jam.
e. Setelah semua rumah tabung dalam sentrifuse terisi semua, hidupkan sentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm selama kurang lebih 2 menit. Lakukan kegiatan ini sampai 2 kali.
f. Setelah diputar selama 2 menit, buang cairan supernatant.
g. Endapan tanah yang ada ditambah dengan larutan MgSO4 yang telah disiapkan sampai mencapai lebih kurang ¾ volume tabung.
h. Putar lagi dengan sentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm selama 5 menit.
i. Sentrifuse dihentikan, ambil tabung-tabung sentrifuse ini, tempatkan dalam rak yang telah tersedia.
j. Tambahkan larutan MgSO4 dengan BD 1.260 ke dalam tabung-tabung sentrifuse sehingga mencapai permukaan tabung dan permukaannya sedikit mengembung. Diamkan beberapa menit.
Pengaturan BD MgSO4 dapat dilakukan dengan penambahan air bila BD-nya tinggi sedangkan bila BD MgSO4 rendah (H.1.260) ditambah dengan larutan MgSO4.
k. Tutupkan deck glass kepada tiap-tiap tabung ini dan tunggu selama 30 menit. Jika ada telur dan larva cacing dalam tanah tersebut maka telur dan larva tersebut sudah mengapung dan menempel pada deckglass.
l. Pindahkan deck glass ini ke atas sebuah kaca benda (object glass). Jika perlu tambahkan eosin sebagai pewarna, maka sediaan telah siap.
m. Periksa sediaan ini di bawah mikroskop dan identifikasi telur/larva cacing usus yang ada.
n. Lakukan pemeriksaan terhadap semua sampel yang diterima.

F. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN
Suatu titik lokasi dinyatakan positif (+) apabila paling sedikit 1 (satu) di antara keempat sediaan yang diperiksa dan titik lokasi tersebut positif telur atau larva cacing tersebut.

Uji sanitasi alat makan metode usap (swab)

Peralatan :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Lampu bunsen
4. Lidi kapas/swab steril
5. Pipet ukur steril
6. Pipet filler
7. Cawan petri steril
8. Inkubator
9. Colony counter
10. Sarung tangan steril
11. Spidol
12. Formulir untuk pemeriksaan laboratorium
13. Gunting
14. Termos es / tas pembawa sampel

Bahan :
1. Larutan buffer phosphat steril
2. Media PCA (Plate Count Agar)
3. Kertas cellotape
4. Alkohol
5. Kapas
6. Karet
7. Label
8. Kertas aluminium foil
9. Korek api
10. Sampel alat makan atau alat masak

Cara Kerja :
Pengambilan sampel
1. Persiapkan sarung tangan yang steril untuk mengambil sampel alat makan atau alat masak.
2. Ambil alat makan atau alat masak yang akan diperiksa masing-masing diambil 4 – 5 buah tiap jenis yang diambil acak dari tempat penyimpanan.
3. Persiapkan catatan formulir pemeriksaan dengan membagi alat makan dan alat masak dalam kelompok-kelompok.
4. Persiapkan lidi kapas steril, kemudian buka tutup tabung reaksi dan masukkan lidi kapas steril kedalamnya.
5. Lidi kapas steril dalam tabung reaksi di tekan ke dinding untuk membuang airnya baru diangkat dan diusapkan pada setiap alat makan atau alat masak.
6. Permukaan alat makan atau alat masak yang diusap, cara melakukan :
- Cangkir dan gelas : permukaan luar dan dalam bagian bibir setinggi 6 mm.
- Sendok : permukaan bagian luar dan dalam seluruh mangkok sendok.
- Garpu : permukaan bagian luar dan dalam alat penusuk.
- Piring : Permukaan dalam tempat makanan diletakkan dengan menyilang siku-siku antara garis usapan yang satu dengan garis usapan kedua.
7. Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan 3 (tiga) kali berturut-turut.
8. Setiap satu alat menggunakan satu swab yang diusapkan dengan cara seperti pada butir 6.
9. Setelah melakukan usapan, lidi kapas dimasukkan ke dalam tabung reaksi, batang lidi kapas yang terkena tangan dipatahkan/diguntung, bibir tabung reaksi di panaskan, kemudian ditutup.
10. Tempelkan kertas label, tulis etiket dengan spidol yang menyatakan nama alat makan atau alat masak dan tempat diambilnya sampel.
11. Kirim segera ke laboratorium untuk diperiksa.

Pemeriksaan sampel
1. Aseptiskan tangan, meja dan alat kerja.
2. Ambil suspensi sebanyak 1 ml dan 0,1 ml masing-masing masukkan ke dalam cawan petri steril dan beri label.
3. Tuangkan media PCA sebanyak ± 15 ml atau 1/3 tinggi cawan.
4. Homogenkan membentuk angka 0 atau 8, tunggu sampai padat/membeku, bungkus dengan kertas pembungkus.
5. Inkubasi piaran dengan suhu 370C selama 2 x 24 jam.

Rumus :

Jml koloni/cm2 = ((koloni sampel/1ml) + (koloni sampel/0,1ml))/2 x 5 x (luas diusap/luas alat)

Pemeriksaan Bakteri Coliform (MPN)

Peralatan
1. Botol sampel steril
2. Pipet ukur 10 ml dan 1 ml steril
3. Pipet filler
4. Pembakar bunsen
5. Inkubator
6. Tabung reaksi
7. Tabung durham
8. Rak tabung reaksi
9. Timbangan
10. Mortar dan penggerus

Bahan :
1. Sampel makanan dan minuman
2. Media Lactosa Broth (LB)
3. Media Brillian Green Bile Lactose Broth (BGLB)
4. Alkohol
5. Kapas
6. Karet
7. Label
8. Kertas payung
9. Kertas aluminium foil
10. Korek api

Cara Kerja :
Uji Duga
1. Aseptiskan tangan, alat dan tempat kerja.
2. Bila sampel padat lakukan pengenceran. Timbang sampel sebanyak 10 gram masukkan ke dalam air pengencer 90 ml, sebagai pengenceran 10-1.
3. Ambil sampel masing-masing 10 ml masukkan ke dalam kelompok tabung 1/LBDS (double strenght lactose broth/laktosa cair konsentrasi 2 x lipat).
4. Ambil sampel masing-masing 1 ml masukkan ke dalam kelompok tabung 2/LBSS (single strength lactose broth/laktosa cair konsentrasi normal).
5. Ambil sampel masing-masing 0,1 ml masukkan ke dalam kelompok tabung 3/LBSS (single strength lactose broth/laktosa cair konsentrasi normal).
6. Homogenkan dan bungkus dengan kertas pembungkus.
7. Inkubasi semua piaraan pada suhu 370C selama 2 x 24 jam.
8. Amati piaraan itu setiap 24 jam. Apabila timbul gas dalam 24 jam menunjukkan uji positif dan apabila dalam 24 jam belum timbul gas dilanjutkan sampai dengan 2 x 24 jam. Apabila setelah 2 x 24 jam tidak terbentuk gas maka uji ini dikatakan hasilnya negatif yang berarti pula bahwa makanan atau minuman tidak tercemar coliform.

Uji Penegasan :
1. Aseptiskan tangan, alat dan tempat kerja.
2. Ambil tabung yang positif (adanya gelembung gas yang tertangkap oleh tabung durham) maupun yang meragukan.
3. Inokulasikan dengan jarum ose dari kelompok tabung 1/LBDS yang positif ke kelompok tabung 1/BGLB.
4. Inokulasikan dengan jarum ose dari kelompok tabung 2/LBSS yang positif ke kelompok tabung 2/BGLB.
5. Inokulasikan dengan jarum ose dari kelompok tabung 3/LBSS yang positif ke kelompok tabung 3/BGLB.
6. Homogenkan dan bungkus dengan kertas pembungkus.
7. Inkubasi semua piaraan pada suhu 370C selama 2 x 24 jam.
8. Amati piaraan itu setiap 24 jam. Apabila timbul gas dalam 24 jam menunjukkan uji positif dan apabila dalam 24 jam belum timbul gas dilanjutkan sampai dengan 2 x 24 jam. Apabila setelah 2 x 24 jam tidak terbentuk gas maka uji ini dikatakan hasilnya negatif yang berarti pula bahwa makanan atau minuman tidak tercemar coliform.
9. Catat angka kombinasi MPN dan MPN tabelnya.
10. Masukkan ke dalam rumus MPN sebenarnya.

MPN sebenarnya = MPN tabel x 1/faktor pengenceran n dari tabung tengah

Pemeriksaan pemanis sintetis

Peralatan :
1. Beaker glass
2. Pengaduk
3. Gelas ukur
4. Labu gondok
5. Statif
6. Cawan porselin
7. Tabung reaksi
8. Waterbath
9. Pipet tetes
10. Pipet ukur

Bahan :
1. Sampel minuman atau makanan
2. Larutan H2SO4
3. Larutan Eter
4. Larutan KNa Tartrat 3%
5. Larutan Nesler
6. Larutan NaNO2 10%
7. Larutan BaCL2 10%
8. Aquadest

Cara kerja :
1. Ambil sampel sebanyak 100 ml/gram.
2. Tambahkan larutan H2SO4 ± 0,5 ml sampai kondisi asam. (lakmus biru menjadi merah)
3. Masukkan sampel ke dalam labu gondok dan ektraksi dengan larutan Eter sebanyak 25 ml, lakukan sebanyak 2 (dua) kali.
4. Lapisan eter dipisahkan dan dikeringkan.
5. Tambahkan aquades sebanyak 10 ml.
6. Bagi dalam 2 bagian.

Pemeriksaan Sakarin
ü Masukkan 5 ml residu ke dalam tabung reaksi.
ü Tambahkan larutan KNa Tartrat 3% 0,5 ml.
ü Tambahkan larutan Nesler 0,5 ml.
ü Kocok dan amati. Apabila residu terbentuk larutan dan endapannya berwarna kuning berarti makanan atau minuman tersebut mengandung atau positif Sakarin.

Pemeriksaan Cyklamat
ü Masukkan 5 ml residu ke dalam cawan porselin
ü Tambahkan 5 tetes larutan NaNO2 10%.
ü Tambahkan 5 tetes BaCL2 10%.
ü Panaskan atau isatkan dalam waterbath selama 10 menit.
ü Bila terbentuk endapan putih berarti makanan atau minuman tersebut mengandung atau positif Cyklamat.

Pemeriksaan pewarna sintetis pada makanan

Peralatan :
1. Gelas kimia
2. Pengaduk
3. Sendok
4. Pinset
5. Krustang
6. Pipet ukur
7. Pipet tetes
8. Pipet filler
9. Kompor

Bahan :
1. Sampel makanan atau minuman
2. Larutan KHSO4 10%
3. Larutan NH4OH 10%
4. Larutan CH3COOH encer
5. Benang wool
6. Kertas lakmus biru dan merah

Cara Kerja
PEWARNA YANG DIPERBOLEHKAN
1. Ambil sampel makanan atau minuman yang telah diencerkan ± 50 ml.
2. Tambahkan larutan KHSO4 10% ± 0,5 ml sampai kondisi asam. (lakmus biru menjadi merah)
3. Panaskan sampai dengan mendidih
4. Bila telah mendidih tambahkan benang wool
5. Lanjutkan pendidihan selama 10 menit.
6. Ambil benag wool dan dicuci sampai dengan bersih.
7. Benang wool yang telah dicuci dibagi 2 (dua) bagian :
· 1 (satu) bagian benang wool ditetesi dengan larutan NH4OH 10% sehingga terjadi perubahan warna. Benang wool menjadi lebih kotor. Apabila terjadi perubahan tersebut makanan atau minuman tersebut mengandung atau positif pewarna alam.
· 1 (satu) bagian benang wool ditambah H2O ± 50 ml dan larutan NH4OH 10% ± 0,5 ml kemudian didihkan selama 10 menit. Setelah pendidihan selama 10 menit, benang wool diambil dan diganti dengan benang wool yang masih baru. Tambahkan larutan KHSO4 10% ± 0,5 ml lanjutkan pendidihan selama 10 menit. Apabila benang wool dan cairan berwarna maka makanan atau minuman tersebut mengandung atau positif pewarna sintetis yang diperbolehkan.

PEWARNA YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
1. Ambil sampel makanan atau minuman yang telah diencerkan ± 50 ml.
2. Tambahkan larutan NH4OH 10% ± 0,5 ml sampai kondisi basa. (lakmus merah menjadi biru)
3. Panaskan sampai dengan mendidih
4. Bila telah mendidih tambahkan benang wool
5. Lanjutkan pendidihan selama 10 menit.
6. Ambil benag wool dan dicuci sampai dengan bersih.
7. Masukan benang wool yang telah bersih ke dalam larutan CH3COOH encer ± 50 ml.
8. Panaskan sampai mendidih
9. Benang wool diambil dan diganti dengan benang wool yang masih baru.
10. Lanjutkan pendidihan sampai 10 menit.
11. Apabila cairan tidak berwarna dan benang wool berwarna maka makanan atau minuman tersebut mengandung atau positif pewarna sintetis yang tidak diperbolehkan.

Pemeriksaan parasit (telur cacing) pada sayuran

Peralatan :
1. Kerucut Imhoff volume 1 liter
2. Statif
3. Pipet tetes
4. Pipet ukur
5. Centrifuge dan tabungnya
6. Rak tabung
7. Pinset
8. Ember
9. Obyek glass
10. Cover glass

Bahan :
1. Larutan NaOH 0,2%
2. Larutan lugol 1%
3. Larutan eosin 1%
4. Aquadest
5. Sampel sayur-sayuran

Cara kerja :
1. Ambil sayuran secukupnya.
2. Rendam sayuran dalam 1 (satu) liter larutan NaOH 0,2%.
3. Diamkan selama 1 (satu) jam.
4. Setelah 30 menit sayuran digoyang-goyangkan dengan pinset lalu sayuran dikeluarkan.
5. Tuang larutan NaOH 0,2% ke dalam keruct Imhoff diamkan selama 1 (satu) jam.
6. Setelah 1 (satu) jam larutan bagian atas dibuang, sisakan 10 – 15 ml.
7. Masukan larutan NaOH 0,2% ke dalam tabung centrifuge lalu diputar dengan kecepatan 1500 rpm selama 15 menit.
8. Buang larutan bagian atas dan endapan bagian bawah diambil untuk diperiksa secara mikroskopis.
9. Ambil larutan lugol / eosin memakai pipet dan teteskan satu tetes pada obyek glass.
10. Ambil endapan dari tabung centrifuge satu tetes lalu teteskan pada obyek glass yang telah diberi lugol.
11. Tutup dengan hati-hati dengan cover glass (cairan harus merata dan tidak boleh ada gelembung udara).
12. Amati di bawah mikroskop.

Pemeriksaan Borak

Peralatan :
1. Waterbath
2. Kompor
3. Pemijar (Movel Furnace)
4. Cawan Porselin
5. Mortar dan penggerus
6. Pipet ukur
7. Rak Tabung Reaksi
8. Tabung Reaksi
9. Corong
10. Sendok
11. Pengaduk kaca
12. Timbangan

Bahan :
1. Kertas Saring
2. Kertas Curcuma
3. HCl 10%
4. Lakmus merah dan lakmus biru
5. Air kapur jenuh
6. Amoniak
7. Sampel makanan

Cara Kerja :
1. Bahan makanan atau minuman kurang lebih 20 gram (sebelumnya dihaluskan dulu) masukkan kedalam cawan porselin.
2. Tambahkan larutan kapur jenuh sampai basa (lakmus merah menjadi biru).
3. Isatkan dalam waterbath.
4. Panaskan di atas kompor.
5. Pijarkan sampai menjadi abu, kemudian kerjakan sebagai berikut :
a. Sebagian abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan HCl 10% sampai menjadi asam, saring dengan kertas saring, celupkan kertas curcuma ke dalam air hasil saringan, jika kertas curcuma memerah kembali dengan asam tambahkan amoniak menjadi hijau biru tua maka dinyatakan adanya asam borat dan boraks.
b. Sebagian abu yang masih berada di dalam cawan ditambahkan 5 ml H2SO4 pekat, aduk sampai homogen hingga larutan menjadi asam (lakmus biru menjadi merah), tambahkan 10 ml Methanol kemudian nyalakan. Jika nyala api berwarna hijau maka dinyatakan adanya asam borat dan boraks.

SANITASI UDARA

Persiapan Bahan
Media NA steril dalam cawan petri.
Media PDA steril dalam cawan petri.
Larutan biru metil.
Pewarna gram.



Persiapan Alat
Gelas benda dan gelas penutup
Jarum spatula
Jarum ose
Pembakar bunsen
Inkubator
Colony – Counter

Cara Kerja
1. Buka media itu dan letakkan pada suatu ruangan selama 30 menit.
2. Setelah cukup waktu tutup cawan petri dikembalikan pada masing-masing cawan.
3. Inkubasi piaraan itu pada suhu 370C selama 2 x 24 jam.
4. Amati koloni yang tumbuh baik kapang (pada media PDA) maupun bakteri (pada media NA).
5. Buatlah preparat basah berwarna untuk kapang dan khamir dan pewarnaan gram untuk bakteri.
6. Amati tiap preparat di bawah mikroskop.
7. Tentukan jumlah jasad renik dari ruangan itu, dengan cara :
a. Perhatikan banyaknya agar yang dibuka pada suatu ruangan. Apabila ruangan itu besar media yang dibuka lebih banyak.
b. Banyaknya jasad renik di udara suatu ruangan adalah jumlah jasad renik yang jatuh pada permukaan seluas satu kubik kaki (feet) selama satu jam.
c. Hitung rata-rata jasad renik tiap satu cawan petri (NA dan PDA) dan jumlahkan. Ini berarti jumlah jasad renik tiap cawan petri.
d. Jumlah keseluruhan jasad renik dalam suatu ruang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah jasad renik ruangan = juml jasad renik tiap cawan x 60/30 x 144 in2/luas cawan in2