Jumat, 18 Agustus 2023

Titik leleh dan titik bakar sampah plastik

 sampah plastik sangat bervariasi jenisnya. memanfaatkan sampah plastik untuk dibuat batako atau isolator B3 perlu di treatment / dipanaskan  menjadi "bubur pasta" untuk kemudian dicetak.  sebagai bahan informasi, berikut ini titik  daftar titik leleh berbagai jenis plastik yang ada :

No Jenis Plastik Titik Leleh (°C)

1 Polietilena Tinggi Kepadatan (HDPE) 120-130 2 Polietilena Rendah Kepadatan (LDPE) 105-115 3 Polipropilena (PP) 130-171 4 Polivinil Klorida (PVC) 80-85 5 Polistirena (PS) 100-120 6 Polietilena Tereftalat (PET) 250-265 7 Polikarbonat (PC) 140-155

Catatan: Titik leleh dapat bervariasi tergantung pada komposisi plastik spesifik dan apakah ada bahan tambahan dalam plastik tersebut.

seringkali dalam pembuatan bubur pasta plastik, terjadi kobaran akibat temperatur kelewat panas atau memang karena terbakar. sebagai referensi titik bakar beberapa jenis plastik sbb.

Jenis Plastik | Titik Bakar (°C)

  1. Polietilena tereftalat (PET) | 260-315
  2. Polivinil klorida (PVC) | 120-150
  3. Politerpena (PS) | 320-380
  4. Polipropilena (PP) | 160-175
  5. Polietilena (PE) | 350-420
  6. Polistirena (PS) | 270-330
  7. Poliakrilat (PAA) | 200-250
  8. Poliamida (PA) | 200-250
  9. Polikarbonat (PC) | 230-260
  10. Poliuretana (PU) | 210-230

Catatan: Titik bakar plastik dapat bervariasi tergantung pada komposisi dan proses manufaktur. Hati-hati saat bekerja dengan plastik yang mudah terbakar, karena titik bakar yang rendah dapat menyebabkan risiko kebakaran.

jika terjadi kebakaran / terbakar / dibakar, maka sampah plastik akan mengeluarkan zat-zat berbahaya yakni :

  1. Dioxin: Ini adalah zat berbahaya yang paling umum dihasilkan dari pembakaran plastik. Dioxin dikenal sebagai senyawa yang sangat beracun dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan sistem pernapasan, gangguan hormon, dan kanker.
  2. Karbon Monoksida: Plastik yang terbakar juga menghasilkan karbon monoksida, gas beracun yang dapat mengganggu transportasi oksigen dalam darah. Pemaparan jangka panjang pada karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan jantung dan paru-paru.
  3. Hidrogen Sianida: Beberapa jenis plastik, seperti polistirena (styrofoam), dapat mengandung hidrogen sianida. Hidrogen sianida adalah senyawa beracun yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan pernapasan.
  4. Benzena: Plastik yang terbuat dari polietilena atau polistirena dapat menghasilkan benzena ketika dibakar. Benzena adalah bahan kimia beracun yang bisa menyebabkan kanker, gangguan darah, dan kerusakan hati.
  5. Formaldehida: Beberapa plastik mengandung bahan kimia formaldehida. Saat plastik dibakar, formaldehida dilepaskan ke udara. Formaldehida adalah senyawa berbahaya yang terkait dengan iritasi mata, hidung, tenggorokan, serta dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kanker dalam jangka panjang.
  6. Polutin lainnya: Beberapa jenis plastik mengandung bahan tambahan seperti bisfenol-A (BPA) dan ftalat. Ketika plastik dibakar, bahan tambahan ini dapat dilepaskan dan mencemari udara. BPA dan ftalat ini dapat terkait dengan gangguan hormonal, masalah reproduksi, kerusakan organ, dan masalah perkembangan pada anak-anak.
Reaksi kimia yang terjadi saat plastik dibakar kompleks dan dapat berbeda tergantung pada jenis plastiknya. Namun, penting untuk diingat bahwa pembakaran plastik tidak dianjurkan karena dapat menghasilkan zat berbahaya dan beracun. Itulah mengapa penting untuk mendaur ulang plastik daripada membakarnya.

Pembakaran sampah plastik yang tidak terkendali atau tidak dilakukan dengan sempurna dapat menghasilkan dioxin. Dioxin adalah senyawa kimia beracun yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan.

Berikut ini adalah contoh reaksi kimia yang terjadi selama pembakaran plastik yang menghasilkan dioxin:

  • Pembakaran PVC (polyvinyl chloride) pada suhu tinggi dapat menghasilkan dioxin. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut: 2C2H3Cl + O2 -> 2CO + 2HCl + C2H2 + dioxin. Dioxin dihasilkan sebagai produk sampingan dari reaksi ini.
  • Pembakaran polietilena (PE) pada suhu tinggi juga dapat menghasilkan dioxin. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut: C2H4 + O2 -> 2CO + 2H2O + dioxin. Dioxin dihasilkan sebagai produk sampingan dari reaksi ini.
  • Pembakaran polistirena (PS) pada suhu tinggi juga dapat menghasilkan dioxin. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut: 2C8H8 + 23O2 -> 16CO2 + 8H2O + dioxin. Dioxin dihasilkan sebagai produk sampingan dari reaksi ini.

Jumlah dan jenis dioxin yang dihasilkan tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis plastik yang dibakar, suhu pembakaran, dan kondisi lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan daur ulang plastik, sangat penting untuk mencegah pembentukan dioxin akibat pembakaran sampah plastik.

Tidak ada komentar: