Selasa, 12 September 2023

Operasi, pemeliharaan dan evaluasi IPAL

 a.    BAHAN

-       aquades

-       kertas saring

-       kertas pH  (pH stick)

-       reagent pemeriksaan DO, COD, BOD, TKN, P.

 b.    ALAT

-       aparat untuk pemeriksaan TSS, DO,COD,  BOD, TKN, P.

-       pH tester

-       Kerucut imhoof

-       Mikroskop dan kelengkapannya.

-       Meteran

-       Pengukur debit

 c.    CARA KERJA

 1)    Pengoperasian

-      Isikan  air  limbah    kedalam  bak  aerasi  dengan  porsi  yang  kecil,  kira-kira sepertiga atau seperempat dari kapasitas yang ada. Pastikan juga bahwa tidak ada  zat beracun pada air limbah yang akan diolah.

-      Hidupkan  blower / aerator untuk mensuplai udara atau oksigen  dalam air limbah yang ada dalam bak aerasi. Konsentrasi oksigen  terlarut pada bak aerasi diupayakan  agar berkisar  2 – 4  mg/L.

-      Air  dari  clarifier  secara  kontinyu    dialirkan  kembali  kedalam  bak  aerasi, sampai dengan  konsentrasi  MLSS mencapai 400 – 800 mg/L. Dalam praktek  MLSS  ( mixed liquor suspended solid ) adalah sama dengan TSS (total suspended solid ) pada bak aerasi.

-      Perlahan-lahan  air limbah ditambahkan kedalam  bak aerasi, sampai dengan sesuai kapasitas normal dari instalasi pengolahan air limbah dimaksud. Secara normal, pengoperasian awal (starting) ini  memerlukan waktu antara 2 – 4 minggu. Hal ini sangat bergantung pada kondisi setempat.

  2)    Pemeliharaan &  Evaluasi

 Pemeliharaan IPAL dilakukan sesuai  petunjuk teknis yang menyertai pembangunan IPAL. Untuk evaluasi secara umum adalah sbb. :

-      Amati  tentang kondisi kebersihan secara umum dan keutuhan kerja  peralatan.

-      Amati  terjadinya buih, lumpur mengapung dan karakteristik fisik-kimia air limbah yang diolah baik pada influent atau  effluen.

-      Lakukan pengukuran dimensi unit pengolahan limbah bak pra sedimentasi, bak aerasi, bak pengendap II dan unit lainnya.

-      Hitung volume limbah pada masing-masing unit pengolahan limbah

-      Ukur debit limbah pada inlet (influen) dan outlet (efluen)  masing-masing unit pengolahan limbah

-      Ukur debit lumpur resikulasi dari bak pengendap II ke bak aerasi

-      Hitung  hydrolic loading masing-masing unit pengolahan limbah

-      Hitung  detention time masing-masing unit pengolahan limbah

-      Periksa TSS (MLSS) pada bak aerasi dan bak pengendap II

-      Periksa DO dan  pH  pada bak aerasi

-      Ukur SVI pada bak aerasi

-      Periksa keberadaan dan keragaman protozoa pada bak aerasi.

-      Periksa BOD, COD, TSS,  pH, TKN, P pada influen bak aerasi dan effluen bak pengendap II.

-      Hitung Organic loading

-      Hitung rasio BOD : N : P

-      Hitung urea dam TSP yang ditambahkan (bila perlu)

-      Hitung rasio  debit resirkulasi

-      Hitung  jumlah lumpur yang harus dibuang

-      Hitung efisiensi removal  masing-masing unit pengolahan limbah

 Hasil pengukuran dan perhitungan kegiatan diatas  selanjutnya dicocokkan dengan kriteria disain IPAL dimaksud / kriteria disain dari literatur  dan effluent standar yang diterbitkan pemerintah / literatur.

 

  HASIL

 a. Dimensi unit pengolahan limbah : 

P =         m;       L =           m;  T=           m

D =        m;        T =          m.

Free board =       m

 b. Volume air limbah  =     liter

 c. Debit air  limbah ;

Influent      =          l/dt;     Effluent      =         l/dt;    Resirkulasi =          l/dt

Rasio debit resirkulasi = 

 d. Hydrolic loading   =          ;    e. Detention time   =            jam

 f.  MLSS =         mg/lt; BOD =     mg/lt; COD = mg/lt; TKN =   mg/lt;    P=    mg/lt;

    DO     =          mg/lt;  pH   =         ; Volume lumpur   =            ml/30menit;

    SVI =               ;     ratio BOD : N :  P =          :               :

    Jumlah  Urea yang ditambahkan  =                kg/hr

    Jumlah  TSP yang ditambahkan  =                 kg/hr

 g. Organic loading   =                 kg/hr

 h. protozoa yang ditemukan = ?

 i. lumpur yang harus dibuang   =                lt/hr

 j. Efisiensi removal BOD =            ; COD =            ; TSS  =    

 k. Ratio resirkulasi =

 Kesimpulan  kinerja IPAL secara umum  ?

 

 


Tidak ada komentar: