Senin, 01 Mei 2017

Sampah styrifoam untuk pembuatan lem PVC

Lem atau perekat (adesive) didefinisikan menurut Shield (1970)  perekat sebagai suatu bahan yang dapat menyatukan bahan-bahan lainnya melalui ikatan permukaan.Kennedy et all (1984) mendefinisikan perekat sebagai unsur yang mampu menyatukan bahan secara bersama melalui ikatan secara kimia atau secara mekanik.Salomon & Schonlau (1951) mendefinisikan perekat sebagai bahan yg mampu menyambungkan atau menyatukan kedua permukaan benda yg terpisah sehingga mempunyai kekuatan yg memadai saat dikenai beban tertentu.Wake (1976) & Ruhendi (1986) mendefinisikan perekat sebagai bahan yang mampu menyatukan benda sejenis atau tidak sejenis melalui ikatan atau sentuhan permukaan & menjadikan benda tsb memiliki sifat tahan terhadap usaha pemisahan.

Beberapa  istilah terkait dengan lem atau perekat ini  diantaranya :  a). Adheren (substrat) adalah bahan yang akan direkatkan. b).Bonding adalah proses perekatan, c).Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis, d).Kohesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis, e).Tackifier adalah bahan untuk menambah daya rekat adhesive dan f).Open tack time adalah daya rekat awal yang terbentuk ketika perekat mulai ditempelkan. 

Kegunaan Perekat (Adhesive) secara umum  adalah untuk mengikat aneka komponen struktur tertentu secara efektif dan mudah, terlebih bila pemakaian teknik penyambungan (solder, paku, sekrup) mengakibatkan distorsi, korosi serta kerusakan lainnya 
 
Beberapa Keuntungan perekat antara lain :  
Memudahkan penyambungan bentuk yang rumit,Dapat menyambung beberapa komponen sekaligus, menyambungkan bahan dengan ketebalan berbeda.Meminimumkan penambahan bobot bahan-bahan yang disatukan. Menyeragamkan distribusi tekanan pada bahan-bahan yang direkatkan. Perekat juga memungkinkan terjadinya produk akhir yang memuaskan, hasil perekatan rapi. Kekuatan perekat sering amat tinggi, biayanya ekonomis dibandingkan cara lainnya.

Kerugian perekat antara lain : Proses perekatannya terkadang rumit agar hasilnya baik. Karena perlu persiapan permukaan yg akan direkatkan, dsb.Kuat ikatan optimalnya tidak seketika tercapai sebagaimana pada teknik las. Perekat kebanyakan berdaya hantar listrik dan termal kurang baik. Kecuali bila diisi oleh filler tertentu. Perekat tidak 100% tahan panas, dingin, kerusakan organisme, bahan kimia, radiasi dan kondisi pemakaian ekstrim.(A.J. Hartomo,dkk, 1992)
 

Cara mudah untuk memanfaatkan sampah styrifom  untuk bahan baku pembuatan  lem pipa paralon (PVC) yakni komposisi pembuatan lem PVC  yang dianjurkan adalah   42% toluene, 49% sterofoam, dan 9% aseton


Tidak ada komentar: