Selasa, 28 Juli 2015

Mencuci Air dengan Matahari



Mencuci Air dengan Matahari
Oleh : Sugeng Abdullah

Krisis air adalah lagu lama yang selalu terdengar saat  musim kemarau tiba.  Ratusan desa di Indonesia  selalu mengalami kekurangan air. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya  juga masih sangat standar, yakni droping air bersih menggunakan  mobil tangki atau sejenisnya.

Air memang merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi mahluk hidup dan  kehidupan manusia. Air bersih  yang  memenuhi syarat  kesehatan  merupakan dambaan setiap orang.  Air  dinyatakan telah memenuhi syarat kesehatan  bila tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa,  tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak mengadung kuman penyakit. Air yang demikian dikenal sebagai air yang telah memenuhi syarat kualitas . 

Penyediaan air untuk keperluan hidup manusia, tidak cukup hanya dengan pemenuhan persyaratan kulitas saja, tetapi harus memenuhi persyaratan  kuantitas, kontinyuitas, kemudahan akses dan harga yang ekonomis. Artinya adalah  bahwa air yang tersedia harus bersih dan jumlahnya mencukupi sepanjang waktu serta mudah mendapatkannya.

Air yang telah digunakan untuk keperluan  hidup manusia, utamanya untuk aktifitas rumah tangga, pada akhirnya akan menjadi  air kotor atau limbah.  Pada umumnya air kotor  ini kemudian dibuang begitu saja, di masukkan ke septic tank, resapan atau ke selokan. Hal seperti  ini tampaknya tidak menjadi masalah manakala tersedia air bersih yang melimpah.  Membuang air kotor,  sungguh  akan menjadi problem serius bila tidak tersedia air yang cukup.  Sangat bijaksana bila air kotor tersebut dapat dibersihkan dan digunakan kembali.

Layaknya pakaian yang sudah kotor, maka air yang kotor perlu dicuci agar bersih kembali.  Banyak  cara untuk membersihkan air kotor, diantaranya menggunakan  bahan kimia koagulan (tawas, pac), saringan pasir, filter membrane, RO (reverse osmose), AOP (advance oxidation process), dan   distilasi (penyulingan).  Membersihkan air kotor yang nyaris tanpa biaya dan sangat mudah dilakukan adalah dengan cara  penyulingan bertenaga matahari (solar distillation).

Prinsip penyulingan adalah menguapkan air kemudian diembunkan. Prinsip ini meniru siklus air di alam, yakni  air yang  terkena panas matahari akan menguap, kemudian menjadi awan-mendung  dan selanjutnya menjadi hujan. Pada prakteknya  penyulingan  dengan matahari ini sangatlah sederhana. Air kotor ditampung dalam wadah, dimana bagian sisi atas wadah ditutup  rapat dengan kaca bening.  Posisi kaca bening dibuat miring.

Air kotor yang ada dalam wadah tertutup itu bila terkena sinar matahari melalui kaca bening  akan menjadi panas dan  menguap. Uap air akan terjebak di penutup kaca, kemudian  akan menjadi embun  di permukaan kaca yang dingin. Titik embun  akan makin membesar dan makin banyak selaras dengan jumlah uap air yang makin banyak. Selanjutnya  butiran embun akan mengalir pada bidang miring kaca bening dan kemudian ditampung. Air yang ditampung ini sudah menjadi air bersih seperti air hujan.


Teknik penyulingan seperti  ini dapat digunakan untuk menyuling air laut yang asin menjadi air tawar. Cocok untuk daerah dimana tidak tersedia sumber air tawar. Penyulingan  air kotor atau air laut dengan memanfaatkan  sinar  matahari secara langsung seperti ini,  sesungguhnya adalah membersihkan air  kotor dengan  matahari.  Penulis menyebutnya sebagai  “Mencuci  air dengan matahari”.   Mencuci air dengan matahari ada satu upaya alternative mengatasi krisis air yang ramah lingkungan

Tidak ada komentar: