Kamis, 17 Juli 2008

Pohon Sakti Temuan Sanitarian

Ada sepotong pengalaman menarik ketika melihat proyek penebangan pohon pelindung di kanan-kiri jalan yang akan disulap menjadi rimba baja dan beton sebagai papan iklan dan reklame.

Umumnya pohon akan rubuh bila digergaji, tetapi pohon yang satu ini tak mempan oleh gergaji "sandsaw". Benar-benar sakti. Buktinya, si Tukang tebang pohon sempat mengeluarkan sumpah serapah ketika gagal merubuhkan pohon tersebut, bahkan gergajinya malah rontok. bukan karena ada makhluk halus yang berdiam di pohon ini, melainkan dalam batang pohon tadi ada banyak belitan kawat duri.

Semula kawat duri dimaksudkan untuk melindungi batang pohon dari gangguan anak usil yang sering memanjat untuk mengambil buahnya Rupanya belitan kawat duri telah tenggelam oleh semakin membesarnya pohon, karena bertambahnya usia. Kawat duri inilah yang menyebabkan pohon ini menjadi sakti mandraguna. Kebal gergaji dan kapak.

Hikmah dari kasus ini adalah: kalau kita ingin agar pohon pelindung di kanan-kiri jalan tetap kokoh berdiri, maka saya berani merekomendasikan agar pohon-pohon tersebut dipasangi kawat berduri. Kawat duri ini melindungi agar ketika pohon masih kecil tidak digunakan untuk main panjat-panjatan. Ketika pohon semakin tua, semakin membesar kawat duri akan tertelan, maka pasang lagi, dan seterusnya, sehingga menjadi sakti.

Saya jamin, si Tukang tebang pohon tidak akan berani untuk merubuhkannya. Para tukang tebang akan berpikir seribu kali untuk menebangnya, meski diperintah oleh pak Bupati. Pohon pelindung ini akan selamat dari kehancuran oleh kerakusan dengan dalih peremajaan atau pembangunan.

Barangkali ada yang tidak sependapat dengan ide ini, alasannya, kawat duri dapat menghambat tumbuh kembang pohon. Sebaliknya, saya berpendapat, justru kawat duri bertindak semacam immunisasi. Agar pohon menjadi kebal gergaji. Pohon menjadi Sakti.

Tidak ada komentar: