Minggu, 22 Juni 2008

Sanitarian prihatin dengan HAKLI

Dulu pernah ada organisasi profesi Ikatan Sanitarian Indonesia (ISI). Anggotanya berasal dari Sanitarian alumni SPPH (Sekolah Pembantu Penilik Hygiene). SPPH menyelenggarakan program pendidikan 1 tahun bagi lulusan SMA dan 9 bulan bagi alumni CTP (Crash Training Program) Sanitasi. Babak berikutnya, ISI bersama organisasi profesi bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan yang lain, meleburkan diri menjadi organisasi baru yang disebut HAKLI.

HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) merupakan organisasi profesi setara dengan IDI, IAKMI, PDGI dan lainnya. Namun demikian HAKLI tampaknya kalah pamor dengan IDI atau yang lain. Ada kesan, para pengurus kurang "menggigit" dalam mengelola organisasi. demikian halnya dengan para anggotanya yang hampir tidak merasa bangga menjadi anggota HAKLI. Penyebab lain yang sering mengemuka adalah kurangnya dukungan pendanaan dan sponsor.

Bukti bahwa pengurus kurang "menggigit" diantaranya adalah tidak terlibat secara kelembagaan dalam momen Tahun 2008 sebagai Tahun Sanitasi Internasional. Ironis memang, HAKLI yang semua anggotanya adalah ahli dan praktisi sanitasi, tetapi tidak bisa ambil bagian dalam kegiatan sanitasi berskala nasional. apakah karena SDM yang lembek? atau tidak berani tampil ?

Memprihatinkan ! anggota HAKLI yang tersebar di hampir setiap kecamatan di seluruh Indonesia, tidak ambil bagian dalam kegiatan Tahun Sanitasi Internasional 2008. Memang ada beberapa person (oknum) anggota yang terlibat dalam kegiatan tersebut, tetapi bukan membawa nama HAKLI. Mereka terlibat karena tugas dan dinas yang mereka emban.

Momen Indonesia Bisa! Mengapa HAKLI tidak bisa?

Masih penasaran dengan HAKLI ? coba tengok http://haklikosmopolitan.blogspot.com

1 komentar:

aldy_BAutisTA mengatakan...

Makasih atas infonya pak.