LANGKAHSecara lebih
rinci upaya pengurangan bencana Gunung Api antara lain:
a. Perencanaan lokasi
pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting harus jauh atau diluar
dari kawasan rawan
bencana.
b. Hindari
tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava dan atau lahar
c. Perkenalkan
struktur bangunan tahan api.
d. Penerapan desain
bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu gunung api
e. Membuat barak
pengungsian yang permanen. terutama di sekitar gunung api yang sering meletus,
misalnya G. Merapi (DIY, Jateng), G. Semeru (Jatim), G. Karangetang (Sulawesi
Utara) dsb.
f. Membuat fasititas
jalan dan tempat pemukiman ke tempat pengungsian untuk memudahkan evakuas.i
g. Menyediakan alat
transportasi bagi penduduk bila ada perintah pengungsian.
h. Meningkatkan
kewaspadaan terhadap resiko letusan gunung api di daerahnya.
i. Mengidentifikasi
daerah bahaya (dapat dilihat pada Data Dasar Gunung api Indonesia atau Peta
Kawasan Rawan Bencana Gunung api).
j. Tingkatkan
kemampuan pemadaman api.
k. Membuat
tempat penampungan yang kuat dan tahan api untuk kondisi kedaruratan.
l. Mensosialisasikan
kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api harus mengetahui posisi
tempat tinggalnya pada Peta kawasan Rawan Bencana Gunung api (penyuluhan).
m. Mensosialisasikan
kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api hendaknya faham cara
menghindar dan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung api
(penyuluhan).
n. Mensosialisasikan
kepada masyarakat agar paham arti dari peringatan dini yang diberikan oleh
aparat/Pengamat Gunung api (penyuluhan).
o. Mensosialisasikan
kepada masyarakat agar bersedia melakukan koordinasi dengan aparat/ Pengamat
Gunung api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar