Gunakan Dikromat Asama :
25 gram K2Cr2O7 + 500 ml air jernih
+25 ml H2SO4 pekat (teknis, yg jernih)
encerkan s/d 1 liter air, gunakan untuk merendam alat2 gelas yang diduga ada minyak
Gunakan Dikromat Asama :
25 gram K2Cr2O7 + 500 ml air jernih
+25 ml H2SO4 pekat (teknis, yg jernih)
encerkan s/d 1 liter air, gunakan untuk merendam alat2 gelas yang diduga ada minyak
Membaca Substansi Muatan Rencana Induk dalam Lampiran UU IKN khususnya Pada bab 3 pada F2, F3 dan F4, kita bisa mengetahui tentang Prinsip Dasar Pembangunan Infrastruktur Persampahan (F2), Infrastruktur Pengelolaan Air Limbah (F3) dan Infrastruktur Air (F4). Ketiga infrastruktur tersebut sangat lekat dengan sanitasi lingkungan. Secara garis besar rencana pembangunan sanitasi lingkungan di ibu kota negara (IKN) Nusantara dapat diuraikan sebagai berikut.
Di IKN, 100
persen sampah ditargetkan untuk ditangani dan diolah supaya dapat beralih dari
pengelolaan sampah tradisional. Sampah dipisahkan pada sumbernya dan
dikumpulkan menggunakan berbagai cara untuk diolah secara terpusat.
• Pembangunan
fasilitas persampahan di luar Kawasan lingkungan untuk menghindari dampak pada
flora dan fauna sensitif serta area dengan nilai konservasi tinggi.
• Fasilitas
pengolahan persampahan industri ditempatkan berdekatan dengan berbagai industri
untuk mengolah limbah berbahaya secara langsung di lokasi sebelum dipindahkan
ke pusat pengolahan sampah untuk pengolahan lebih lanjut.
• Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan sebelum pembangunan untuk meminimalkan dampak yang
ditimbulkan oleh pusat pengolahan sampah terhadap lingkungan dan sekitarnya
• Pengolahan
limbah difokuskan pada pengurangan, pengangkutan, dan pengolahan sampah.
Pusat
pengolahan sampah terpadu untuk mewujudkan sinergi ekonomi, mengurangi biaya
transportasi dan operasi, serta untuk memberikan mengendalikan masalah
lingkungan
❑
Di IKN, 100% sampah ditangani dan diolah. Sampah dipisahkan pada sumbernya dan
dikumpulkan untuk diolah secara terpusat.
❑
Sampah Rumah Tangga/Sampah Sejenis Rumah Tangga didaur ulang, dijadikan kompos,
dan residunya dibawa ke TPA,
❑
Barang hasil daur ulang akan digunakan sebagai bahan baku untuk produk baru.
Infrastruktur
Pengelolaan Air Limbah (F3)
Air limbah
diolah secara terpusat di instalasi pengolahan air limbah. Instalasi pengolahan
air limbah akan membentuk sistem ganda untuk melayani IKN serta akan melayani
industri dan permukiman yang ada di luar IKN.
100% air limbah akan diolah melalui sistem pengolahan pada tahun 2035.
• Sistem ganda
direkomendasikan untuk melayani IKN, dengan memusatkan sistem pengolah di
daerah nexus.
• Mengurangi
jarak antara sumber air limbah dan lokasi pengolahan sehingga dapat mengurangi
panjang pipa.
• Sistem
pengelolaan akan menghasilkan jaringan dengan sistem gravitasi.
• Air limbah
akan diolah dan didaur ulang ke dalam pengolahan air (bukan untuk konsumsi).
• Timbulan air
limbah dihasilkan oleh semua pengguna air dengan sistem sanitasi yang dialirkan
melalui jaringan air limbah perkotaan.
• Strategi
utama pengolahan air limbah mengacu kepada komponen dari SPALD-S dan SPALD-T
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Infrastruktur
Air (F4)
Pengelolaan
sumber daya air perkotaan bertujuan untuk akses air minum yang aman, sistem
sanitasi yang layak, perlindungan sumber air dari polusi, dan pengurangan
risiko banjir. Pemukiman yang ada dan terencana di kawasan 256k memiliki akses
terhadap infrastruktur penting di 2045.
Strategi
Pengelolaan Air: Pengelolaan sumber daya
air perkotaan bertujuan untuk memberikan keamanan akses air minum yang andal,
sistem sanitasi yang layak, perlindungan sumber air dari polusi, dan
pengurangan risiko banjir dalam satu sistem pengelolaan air terpadu. Strategi
ini juga akan menerapkan prinsip Kota Spons (Sponge City) untuk
mengintegrasikan jaringan biru dan hijau agar dapat memberikan manfaat
kenyamanan, kelingkungan, dan kesehatan bagi penduduk IKN.
Tiga elemen yang perlu digunakan dalam pengembangan pengelolaan air berkelanjutan di kawasan IKN: (1) ketahanan; (2) efisiensi; dan (3) kualitas. Sangat memperhatikan terhadap siklus perputaran air secara terintegrasi, sensitive terhadap lingkungan dan ekologi, efisien dalam penggunaan energi, tangguh dalam perubahan iklim.
Sumber :
Materi Sosialisasi
Undang-Undang No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (14 Maret 2022), “Rencana Induk IKN dalam Lampiran UU IKN”, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Variasi
susunan unit pengolah air pada instalasi pengolahan air untuk hemodialisis di
beberapa Rumah Sakit adalah sbb. :
·
cartridge
filter (carbon aktive, sedimen 0,1µ, resin) > RO > EDI > Ultrafilter
·
cartridge
filter (carbon aktive, sedimen 0,1µ, resin) > RO > EDI > UV-C
·
cartridge
filter (carbon aktive, sedimen0,1µ, resin) > RO > UV-C
·
cartridge
filter (carbon aktive, sedimen 0,1µ, resin) > RO > Ultrafilter (filter
endotoksin)
·
filter
carbon > filter manganise >
filter cartridge
> membrane RO > penampung air produk RO >
lampu UV > Filter endotoxin
Toilet pada pesawat ditempatkan di depan atau di belakang kabin penumpang. Posisi toilet di pesawat tergantung pada desain kabin dan ukuran pesawat itu sendiri. Pada pesawat komersial biasanya terdapat satu atau dua toilet yang ditempatkan di bagian belakang kabin, sedangkan pesawat berukuran besar bisa memiliki toilet yang lebih banyak dan ditempatkan di berbagai tempat di dalam kabin, termasuk di depan dan tengah kabin. Pada beberapa pesawat, toilet juga dapat ditempatkan di antara kabin kelas atas dan kelas ekonomi.
Volume ruang toilet pesawat bervariasi tergantung pada jenis pesawat, namun secara umum, toilet pesawat memiliki ukuran yang lebih kecil dari toilet pada umumnya dengan volume sekitar 1 hingga 1,5 meter kubik (m³) untuk pesawat komersial. Namun, ukuran bisa lebih kecil pada pesawat kecil atau lebih besar pada pesawat yang lebih besar.
Apabila metode pemeriksaan yang dipakai di laboratorium (akreditasi) mengacu pada SNI maka cukup dilakukan verifikasi. Jika mengacu pada non SNI maka harus verifikasi dan validasi. langkah kerja verifikasi dan validasi nyaris sama. bedanya jika validasi langkah kerja diterapkan pada metode standar (SNI) dan metode non standar yang kelak dipakai di laboratorium (akreditasi). singkatnya mengerjakan verifikasi dua kali.
1. Unjuk
Kerja Verifikasi :.
1. Presisi
Pengujian .
a. Repetability
:
-
Siapkan contoh yang akan diuji (misal 1 liter,
diaduk dg magnetik stirer, dibagi menjadi 10 wadah (gelas kimia 100 ml) Beri
No, 1, 2, 3 ... sampai 10.
-
Lakukan Pengujian pH sampai menunjukkan angka
yang stabil.
-
Catat masing-masing nilai pengujian No,
1, 2,
3 ... 10.
-
Lakukan pemilihan data, apakah dari 10 data
dipakai semua untuk menentukan nilai Presisi, ( Gunakan metoda Qwartil atau
Dixon)
-
Hitung Rata-rata, SD dan RSD.
-
Bandingkan dengan nilai 2/3 CV
Horwitz sebagai keberterimaan dari nilai Presisinya.
b. Akurasi
-
Siapkan larutan standar nilai pH (misal dari
Buffer Standar nilai 7,0) catat nilai standar, suhu dan ketidakpastiannya
-
Pindahkan Larutan Buffer Standar nilai 7,0 ke
wadah kecil-kecil yang bersih. Beri no. 1,
2, 3 . . .
7.
-
Ukur nilai pH dan suhu masing-masing dengan
hati-hati, gunakan Aquadest dan kertas tissu halus untuk membersihkan elektroda
pH-meternya.
-
Hitung Rata-rata, SD, RSD
dan % Akurasi.
c. Estimasi
Ketidakpastian.
Hitung nilai estimasi
ketidakpastiannya berdasarkan.
-
Metoda pengujian sampai perhitungan Nilai pH
-
Menentukan sumber-sumber ketidakpastian dengan
Fish Bone
-
Menghitung masing-masing komponen
ketidakpastian
-
Menggabungkan sumber-sumber ketidakpastian,
diperluas dan membuat Laporan pengujian.
========
Flavonoid adalah senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan. Senyawa ini adalah pigmen alami yang dapat memberikan warna pada bunga, buah, sayuran dan tanaman lainnya. Rumus umum untuk flavonoid adalah C15H10O6. Ini mencerminkan struktur dasar dari flavonoid yang terdiri dari cincin benzena (C6H5) yang terhubung dengan cincin piran (C5H4O) dengan gugus hidroksil (OH) yang terikat di berbagai posisi. Rumus ini mewakili keragaman flavonoid yang dapat ditemukan dalam berbagai tumbuhan. Flavonoid adalah kelompok senyawa fitokimia yang memiliki banyak varian struktural dan berperan penting sebagai pigmen warna dalam tumbuhan serta memiliki aktivitas biologis yang beragam. Flavonoid juga dikenal karena memiliki sifat antioksidan yang tinggi, yang bermanfaat untuk membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan kerusakan sel. Senyawa Flavonoid terdiri dari berbagai jenis dan banyak terdapat dalam makanan alami seperti teh, biji-bijian, buah, sayuran, dan rempah-rempah. Beberapa manfaat dari flavonoid adalah sebagai anti-inflamasi, menurunkan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, meningkatkan fungsi otak, serta meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi makanan yang kaya akan flavonoid dapat membantu menyeimbangkan diet dan memperbaiki kesehatan.
Saponin adalah senyawa kimia alami yang dapat ditemukan pada tumbuhan berpembuluh. Rumus umum untuk saponin adalah CnH2nOx, di mana n dan x adalah bilangan bulat yang berbeda tergantung pada struktur kimia spesifik dari saponin yang diteliti. Senyawa ini dikenal memiliki sifat pembersih dan berbusa ketika tercampur dengan air dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun dan produk pembersih lainnya. Saponin juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang dapat menguntungkan tubuh, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol, menurunkan risiko kanker dan diabetes, dan mengurangi peradangan. Senyawa ini juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Saponin terdapat pada berbagai jenis tanaman, termasuk kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau, serta beberapa jenis biji-bijian seperti quinoa dan biji-bijian gandum. Selain itu, senyawa ini juga dapat ditemukan pada umbi-umbian seperti yam, singkong, dan ubi jalar.
Polifenol adalah senyawa kimia alami yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, teh, anggur merah, coklat, dan biji kakao. Rumus umum polifenol tidak ada yang spesifik, karena polifenol merupakan sekelompok senyawa yang berbeda dengan struktur kimia yang bervariasi. Namun, polifenol umumnya mengandung gugus fenol (C6H5OH) sebagai salah satu komponen utamanya. rumus umum untuk beberapa kelompok polifenol yang umum termasuk flavonoid (C15H10O6), asam fenolat (C7H6O3), stilben (C14H12O3), dan lignan (C20H22O). Senyawa ini terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik struktur kimia yang berbeda satu sama lain. Polifenol dikenal memiliki sifat antioksidan dan merupakan senyawa yang kuat untuk melindungi tubuh terhadap kerusakan radikal bebas. Polifenol memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan risiko diabetes, menurunkan tekanan darah, mendukung kesehatan otak dan sistem saraf, serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Beberapa contoh makanan yang mengandung polifenol adalah teh hijau, teh hitam, biji kakao, coklat hitam, stroberi, blueberry, raspberry, anggur, kacang merah, kacang walnut, dan biji-bijian seperti kacang almond dan kenari. Polifenol sangat penting untuk kesehatan tubuh kita, dan konsumsi makanan yang kaya akan senyawa ini dapat membantu memaksimalkan manfaat kesehatannya.
Triterpen adalah jenis senyawa kimia alami yang umumnya terdapat pada tumbuhan. Rumus umum triterpen adalah (C30H48)n. Triterpen adalah kelas senyawa yang terdiri dari unit isoprena (C5H8) yang terhubung secara linear menjadi struktur yang lebih besar. Satu molekul triterpen biasanya terdiri dari enam unit isoprena. Senyawa ini adalah anggota dari kelompok terpenoid, yang terdiri dari struktur kimia yang sama. Struktur kimia triterpen terdiri dari cincin karbon dan beberapa gugus fungsional. Beberapa contoh triterpen yang terkenal adalah asam ursolat, asam oleanolat, asam betulat, dan lupeol. Triterpen mengandung beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh manusia, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penyakit jantung, anti-inflamasi dan antioksidan, meningkatkan kesehatan kulit, serta mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Triterpen juga memiliki sifat antivirus dan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati beberapa jenis infeksi virus. Tumbuhan yang mengandung triterpen termasuk jenis ginseng, daun pegagan, kulit kayu putih, ekstrak daun lidah buaya, buah jinten hitam, dan jahe. Selain itu, triterpen juga dapat ditemukan pada beberapa jenis jamur. Konsumsi makanan yang kaya akan triterpen dapat meningkatkan manfaat kesehatannya untuk tubuh kita.
Tannin (tanin) adalah senyawa kimia alami yang terdapat pada tumbuhan. Senyawa ini ditemukan pada kulit, biji, dan daun pada banyak jenis buah, seperti anggur, stroberi, nanas, dan blueberry. Tannin juga terdapat pada teh, kopi, dan cokelat. Struktur umum tanin terdiri dari inti hidrokarbon yang mengandung cincin aromatik, seperti flavonoid atau asam fenolat, yang mengikat gugus hidroksil dalam berbagai cara. Karena variasi struktur yang luas, rumus molekul yang tepat akan berbeda untuk setiap jenis tanin. contoh umum tanin adalah tannin gallat yang memiliki rumus molekul C76H52O46. Ada juga banyak variasi struktural dalam tanin lainnya, termasuk tanin katekin yang ditemukan dalam teh hijau, tanin ellagit yang ditemukan dalam buah delima, dan tanin katekuin yang ditemukan dalam anggur merah. Tannin dikenal karena sifatnya yang pahit dan astringen (mampu membuat mulut terasa kering). Senyawa ini juga memiliki sifat antara lain sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Terdapat beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi makanan yang mengandung tannin, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan infeksi. Tumbuhan yang kaya akan tannin sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan diare dan nyeri perut. Namun, karena sifatnya yang membikin mulut kering dan pahit, penambahan tannin dalam jumlah yang besar ke dalam makanan atau minuman dapat mengubah rasa dan membuatnya tidak enak. Karena tannin merupakan senyawa yang alami dan sering ditemukan dalam makanan kita sehari-hari, konsumsi makanan yang kaya akan tannin pada jumlah yang wajar merupakan hal yang aman dan sehat.
Contoh Beberapa tumbuhan yang banyak mengandung flavonoid, saponin, polifenol, tanin, dan triterpen spesisfik adalah:
Anggur (Vitis vinifera): Mengandung flavonoid seperti resveratrol.
Referensi: Jang M, Cai L, Udeani GO, et al. (1997). Cancer chemopreventive activity of resveratrol, a natural product derived from grapes. Science, 275(5297), 218-220.
Referensi: Jang M, Cai L, Udeani GO, et al. (1997). Cancer chemopreventive activity of resveratrol, a natural product derived from grapes. Science, 275(5297), 218-220.
Daun teh (Camellia sinensis): Mengandung flavonoid seperti catechin dan polifenol seperti theaflavin dan thearubigin.
Referensi: Lin JK, Lin-Shiau SY. (2006). Mechanisms of hypolipidemic and anti-obesity effects of tea and tea polyphenols. Molecular Nutrition & Food Research, 50(2), 211-217.
Rosemary (Rosmarinus officinalis): Mengandung flavonoid seperti apigenin dan triterpen seperti ursolic acid.
Referensi: Perry NS, Houghton PJ, Theobald A, et al. (2000). In-vitro activity of S. lavandulaefolia (Spanish sage) relevant to treatment of Alzheimer's disease. Journal of Pharmacy and Pharmacology, 52(8), 895-902.
Kurkuma (Curcuma longa): Mengandung flavonoid seperti curcumin dan polifenol seperti kurkuminoid.
Referensi: Gupta SC, Patchva S, Aggarwal BB. (2013). Therapeutic roles of curcumin: lessons learned from clinical trials. The AAPS Journal, 15(1), 195-218.
Kulit kayu manis (Cinnamomum verum): Mengandung flavonoid seperti catechin dan tanin seperti proanthocyanidin.