a. BAHAN
- aquades
- kertas saring
- kertas pH (pH stick)
- reagent pemeriksaan DO, COD,
BOD, TKN, P.
- aparat untuk pemeriksaan
TSS, DO,COD, BOD, TKN, P.
- pH tester
- Kerucut imhoof
- Mikroskop dan
kelengkapannya.
- Meteran
- Pengukur debit
-
Isikan air limbah
kedalam bak aerasi
dengan porsi yang
kecil, kira-kira sepertiga atau
seperempat dari kapasitas yang ada. Pastikan juga bahwa tidak ada zat beracun pada air limbah yang akan diolah.
-
Hidupkan blower / aerator untuk
mensuplai udara atau oksigen dalam air
limbah yang ada dalam bak aerasi. Konsentrasi oksigen terlarut pada bak aerasi diupayakan agar berkisar
2 – 4 mg/L.
-
Air dari clarifier
secara kontinyu dialirkan
kembali kedalam bak
aerasi, sampai dengan konsentrasi MLSS mencapai 400 – 800 mg/L. Dalam
praktek MLSS ( mixed liquor suspended solid ) adalah sama
dengan TSS (total suspended solid ) pada bak aerasi.
-
Perlahan-lahan air limbah
ditambahkan kedalam bak aerasi, sampai
dengan sesuai kapasitas normal dari instalasi pengolahan air limbah dimaksud.
Secara normal, pengoperasian awal (starting) ini memerlukan waktu antara 2 – 4 minggu. Hal ini
sangat bergantung pada kondisi setempat.
-
Amati
tentang kondisi kebersihan secara umum dan keutuhan kerja peralatan.
-
Amati
terjadinya buih, lumpur mengapung dan karakteristik fisik-kimia air
limbah yang diolah baik pada influent atau
effluen.
-
Lakukan pengukuran dimensi unit pengolahan
limbah bak pra sedimentasi, bak aerasi, bak pengendap II dan unit lainnya.
- Hitung volume limbah pada
masing-masing unit pengolahan limbah
- Ukur debit limbah pada inlet
(influen) dan outlet (efluen)
masing-masing unit pengolahan limbah
- Ukur debit lumpur resikulasi
dari bak pengendap II ke bak aerasi
- Hitung hydrolic loading masing-masing unit
pengolahan limbah
- Hitung detention time masing-masing unit pengolahan
limbah
- Periksa TSS (MLSS) pada bak
aerasi dan bak pengendap II
- Periksa DO dan pH
pada bak aerasi
- Ukur SVI pada bak aerasi
- Periksa keberadaan dan
keragaman protozoa pada bak aerasi.
- Periksa BOD, COD, TSS, pH, TKN, P pada influen bak aerasi dan
effluen bak pengendap II.
- Hitung Organic loading
- Hitung rasio BOD : N : P
- Hitung urea dam TSP yang
ditambahkan (bila perlu)
- Hitung rasio debit resirkulasi
- Hitung jumlah lumpur yang harus dibuang
- Hitung efisiensi
removal masing-masing unit pengolahan
limbah
P =
m; L = m;
T= m
D =
m; T = m.
Free board =
m
Influent
= l/dt; Effluent =
l/dt; Resirkulasi = l/dt
Rasio debit resirkulasi =
DO
= mg/lt; pH = ; Volume lumpur =
ml/30menit;
SVI = ; ratio BOD : N : P =
: :
Jumlah
Urea yang ditambahkan = kg/hr
Jumlah
TSP yang ditambahkan = kg/hr
h. protozoa yang ditemukan = ?
i. lumpur yang harus dibuang = lt/hr
j. Efisiensi removal BOD = ; COD = ; TSS =
Kesimpulan kinerja IPAL secara umum ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar