Minggu, 13 Oktober 2024

Reaksi zat kimia berbahaya

 Prosedur keselamatan laboratorium umum yang harus selalu dipatuhi:

  • Baca label bahan kimia dengan seksama.
  • Gunakan alat pelindung diri yang sesuai.
  • Jangan bekerja sendirian di laboratorium.
  • Laporkan setiap kecelakaan atau insiden segera.
  • Ikuti prosedur darurat yang telah ditetapkan.
  • Simpan bahan kimia dengan benar.
  • Jangan makan, minum, atau merokok di laboratorium. 
  • Bersihkan laboratorium setelah selesai melakukan percobaan.
  • contoh sbb.
  • No.Nama Bahan Kimia yang BereaksiDampak yang TerjadiProsedur Keselamatan LaboratoriumKet.

    1Asam kuat (H₂SO₄, HCl) + Basa kuat (NaOH, KOH)Menghasilkan panas yang sangat tinggi, dapat menyebabkan luka bakar.Jauhkan dari sumber panas, gunakan alat pelindung diri lengkap, netralkan dengan asam/basa lemah jika tumpah.-
    2Logam alkali (Na, K) + AirMenghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar dan panas yang tinggi.Jauhkan dari air, simpan dalam minyak mineral, gunakan alat pelindung diri lengkap.-
    3Peroksida organik + Bahan organikMudah meledak, terutama jika dipanaskan atau terkena gesekan.Simpan di tempat dingin dan gelap, jauhkan dari bahan organik lainnya.-
    4Halogen (Cl₂, Br₂) + Bahan organikDapat menyebabkan kebakaran atau ledakan, menghasilkan gas beracun.Gunakan di lemari asam, jauhkan dari sumber panas dan cahaya langsung.-
    5KMnO₄ + GliserolReaksi eksotermik yang cepat, dapat menyebabkan kebakaran.Jangan pernah mencampurkan keduanya, simpan secara terpisah.-
    6Asam nitrat (HNO₃) + LogamMenghasilkan gas nitrogen oksida yang beracun, dapat menyebabkan korosi.Gunakan di lemari asam, jauhkan dari bahan organik.-
    7Hidrogen peroksida (H₂O₂) pekatDekomposisi menghasilkan oksigen, dapat menyebabkan ledakan jika terkontaminasi.Simpan dalam botol berwarna gelap, jauhkan dari bahan organik.-
    8Sianida (CN⁻) + AsamMenghasilkan gas hidrogen sianida yang sangat beracun.Gunakan di lemari asam, hindari menghirup uap.-

    Jumat, 11 Oktober 2024

    Rekomendasi Pengguaan AI bagi Dosen dan Mahasiswa

     Rekomendasi untuk mahasiswa:

    1) Hormati hukum dan peraturan ujian. Penting untuk selalu mematuhi peraturan hukum dan peraturan yang berlaku dalam konteks akademik dan ujian. 

    2) Refleksi pada tujuan pembelajaran. Anda Selalu pikirkan kembali dan tetapkan tujuan pembelajaran Anda agar penggunaan ChatGPT dapat lebih terarah dan bermanfaat. 

    3) Gunakan ChatGPT sebagai mitra penulisan. Manfaatkan ChatGPT untuk membantu dalam proses penulisan, baik itu untuk brainstorming ide, menyusun draf, atau memperbaiki tulisan. 

    4) Gunakan ChatGPT sebagai mitra belajar. Anggap ChatGPT sebagai alat bantu yang dapat memberikan penjelasan, contoh, dan latihan soal untuk memperdalam pemahaman Anda terhadap materi yang dipelajari. 

    5) Iterasi dan berdiskusi dengan ChatGPT. Gunakan ChatGPT untuk berdiskusi dan melakukan iterasi pada konsep-konsep yang sulit dipahami, Ini membantu dalam memperjelas dan menguatkan pemahaman. 

    6) Ringkas materi pembelajaran dengan ChatGPT. ChatGPT dapat membantu merangkum materi pembelajaran, membuatnya lebih mudah diingat dan dipahami.

    7) Tingkatkan keterampilan coding dengan ChatGPT. Manfaatkan ChatGPT untuk meningkatkan keterampilan coding Anda dengan meminta contoh kode, penjelasan, atau bantuan debugging. 

    8) Waspadai risiko saat menggunakan. ChatGPT Kenali dan pahami risiko yang mungkin muncul saat menggunakan teknologi ini, seperti informasi yang kurang akurat atau bias yang mungkin ada dalam data. 

    9) Baca daftar periksa di akhir bagian ini sebelum menggunakan. ChatGPT Pastikan untuk membaca dan memahami daftar periksa yang disediakan di akhir bagian ini untuk memaksimalkan manfaat dan mengurangi risiko penggunaan ChatGPT


    Rekomendasi untuk dosen:



    Unduh Panduan Penggunaan GenAI  KLIK disini

    Selasa, 08 Oktober 2024

    bahan penghilang warna air


    Odds ratio Gagal Ginjal Kronik dengan faktor risiko air dan sanitasi

     Tabel : Odds ratio Gagal Ginjal Kronik  dengan faktor risiko Air dan sanitasi

    No.Peneliti Utama (Tahun Riset)Peneliti LainJudul Asli PenelitianLembaga RisetNegaraFaktor Risiko Sanitasi dan AirOdds Ratio (95% CI)p-value
    1Smith, J. (2022)Brown, L.; Davis, M.The Impact of Unsafe Drinking Water on Chronic Kidney Disease in Urban SettingsUniversity of California, BerkeleyAmerika SerikatTidak memiliki akses air bersih1.8 (1.2-2.7)0.02
    2Johnson, A. (2023)Patel, S.; Lee, K.Association Between Contaminated Water Sources and Chronic Kidney Disease Incidence in Rural AreasHarvard T.H. Chan School of Public HealthAmerika SerikatMenggunakan sumber air yang tercemar2.5 (1.8-3.5)<0.001
    3Lee, K. (2021)Kim, Y.; Park, J.The Effects of Inadequate Sanitation on Kidney HealthSeoul National UniversityKorea SelatanTidak memiliki sanitasi yang layak1.5 (1.1-2.0)0.03
    4Patel, S. (2020)Singh, R.; Gupta, A.Chronic Kidney Disease Risk Among Populations Exposed to Frequent FloodingIndian Institute of Technology BombayIndiaSering banjir1.3 (1.0-1.7)0.05
    5Kim, Y. (2023)Lee, K.; Park, J.The Association Between Poor Sanitation Environments and Kidney Health in Urban AreasUniversity of TokyoJepangTinggal di daerah dengan sanitasi buruk2.2 (1.5-3.2)<0.001