Mencuci Air dengan Matahari
Oleh : Sugeng Abdullah
Krisis air adalah lagu lama yang selalu terdengar
saat musim kemarau tiba. Ratusan desa di Indonesia selalu mengalami kekurangan air. Upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya juga masih
sangat standar, yakni droping air bersih menggunakan mobil tangki atau sejenisnya.
Air memang merupakan kebutuhan yang sangat vital
bagi mahluk hidup dan kehidupan manusia.
Air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
merupakan dambaan setiap orang.
Air dinyatakan telah memenuhi
syarat kesehatan bila tidak berbau,
tidak berwarna, tidak berasa, tidak
mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak mengadung kuman penyakit. Air yang
demikian dikenal sebagai air yang telah memenuhi syarat kualitas .
Penyediaan air untuk keperluan hidup manusia, tidak
cukup hanya dengan pemenuhan persyaratan kulitas saja, tetapi harus memenuhi
persyaratan kuantitas, kontinyuitas,
kemudahan akses dan harga yang ekonomis. Artinya adalah bahwa air yang tersedia harus bersih dan
jumlahnya mencukupi sepanjang waktu serta mudah mendapatkannya.
Air yang telah digunakan untuk keperluan hidup manusia, utamanya untuk aktifitas rumah
tangga, pada akhirnya akan menjadi air
kotor atau limbah. Pada umumnya air
kotor ini kemudian dibuang begitu saja,
di masukkan ke septic tank, resapan atau ke selokan. Hal seperti ini tampaknya tidak menjadi masalah manakala
tersedia air bersih yang melimpah.
Membuang air kotor, sungguh akan menjadi problem serius bila tidak
tersedia air yang cukup. Sangat bijaksana
bila air kotor tersebut dapat dibersihkan dan digunakan kembali.
Layaknya pakaian yang sudah kotor, maka air yang
kotor perlu dicuci agar bersih kembali.
Banyak cara untuk membersihkan
air kotor, diantaranya menggunakan bahan
kimia koagulan (tawas, pac), saringan pasir, filter membrane, RO (reverse
osmose), AOP (advance oxidation process), dan
distilasi (penyulingan). Membersihkan air kotor yang nyaris tanpa
biaya dan sangat mudah dilakukan adalah dengan cara penyulingan bertenaga matahari (solar
distillation).
Prinsip penyulingan adalah menguapkan air kemudian
diembunkan. Prinsip ini meniru siklus air di alam, yakni air yang
terkena panas matahari akan menguap, kemudian menjadi awan-mendung dan selanjutnya menjadi hujan. Pada
prakteknya penyulingan dengan matahari ini sangatlah sederhana. Air
kotor ditampung dalam wadah, dimana bagian sisi atas wadah ditutup rapat dengan kaca bening. Posisi kaca bening dibuat miring.
Air kotor yang ada dalam wadah tertutup itu bila
terkena sinar matahari melalui kaca bening
akan menjadi panas dan menguap.
Uap air akan terjebak di penutup kaca, kemudian
akan menjadi embun di permukaan kaca
yang dingin. Titik embun akan makin
membesar dan makin banyak selaras dengan jumlah uap air yang makin banyak.
Selanjutnya butiran embun akan mengalir
pada bidang miring kaca bening dan kemudian ditampung. Air yang ditampung ini
sudah menjadi air bersih seperti air hujan.
Teknik penyulingan seperti ini dapat digunakan untuk menyuling air laut yang asin menjadi air tawar. Cocok untuk daerah dimana tidak tersedia sumber air tawar. Penyulingan air kotor atau air laut dengan memanfaatkan sinar matahari secara langsung seperti ini, sesungguhnya adalah membersihkan air kotor dengan matahari. Penulis menyebutnya sebagai “Mencuci air dengan matahari”. Mencuci air dengan matahari ada satu upaya alternative mengatasi krisis air yang ramah lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar