Sabtu, 28 September 2024

Pemeriksaan COD (ditulis oleh Ki AI)

 Prosedur Pemeriksaan COD Air Limbah

COD adalah parameter yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi semua zat organik yang dapat dioksidasi dalam sampel air, baik secara biologis maupun kimiawi. Berikut adalah prosedur umum pemeriksaan COD:

Alat dan Bahan:

  • Tabung refluks
  • Pipet volumetrik
  • Labu erlenmeyer
  • Kondensor
  • Pemanas listrik
  • Spektrofotometer UV-Vis
  • Larutan K2Cr2O7 (kalium dikromat) sebagai oksidator
  • Asam sulfat pekat (H2SO4)
  • Kristal perak sulfat (Ag2SO4) sebagai katalis
  • Larutan ferroin sebagai indikator
  • Larutan standar FeSO4 (besi sulfat) sebagai titran
  • Aquades
  • Sampel air limbah

Prosedur:

  1. Preparasi Reagen:

    • Siapkan larutan K2Cr2O7, H2SO4, Ag2SO4, ferroin, dan FeSO4 sesuai dengan konsentrasi yang telah ditentukan.
    • Panaskan campuran H2SO4 dan Ag2SO4 dengan hati-hati untuk melarutkan Ag2SO4.
  2. Pengambilan Sampel:

    • Ambil sampel air limbah yang akan diuji dalam jumlah yang sesuai dengan prosedur.
  3. Pencampuran:

    • Masukkan volume sampel yang telah ditentukan ke dalam labu erlenmeyer.
    • Tambahkan volume tertentu larutan K2Cr2O7 dan H2SO4 ke dalam labu erlenmeyer.
    • Tambahkan beberapa kristal Ag2SO4 sebagai katalis.
    • Tutup labu erlenmeyer dengan kondensor dan kocok hingga homogen.
  4. Pemanasan:

    • Panaskan labu erlenmeyer dalam tabung refluks pada suhu 150°C selama waktu yang telah ditentukan (biasanya 2 jam). Proses pemanasan ini bertujuan untuk mengoksidasi semua zat organik dalam sampel.
  5. Pendinginan:

    • Setelah pemanasan selesai, dinginkan labu erlenmeyer sampai suhu kamar.
  6. Titrasi:

    • Tambahkan beberapa tetes larutan ferroin sebagai indikator.
    • Titrasi larutan hasil reaksi dengan larutan standar FeSO4 hingga warna berubah dari hijau kebiruan menjadi coklat kemerahan.
  7. Perhitungan:

    • Hitung nilai COD berdasarkan volume titran FeSO4 yang digunakan dan faktor kalibrasi.

Perhitungan COD:

COD (mg/L) = (a - b) x N x 8000 / V
  • a = Volume titran untuk sampel (mL)
  • b = Volume titran untuk blanko (mL)
  • N = Normalitas larutan FeSO4
  • V = Volume sampel (mL)
  • 8000 = Faktor konversi

Catatan:

  • Keselamatan: Proses ini melibatkan asam sulfat pekat yang bersifat korosif. Selalu gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, kacamata safety, dan jas lab.
  • Kalibrasi: Sebelum melakukan pengujian, kalibrasi alat dan larutan yang digunakan untuk memastikan akurasi hasil.
  • Standar Metode: Ikuti prosedur yang tercantum dalam standar metode yang berlaku, misalnya SNI atau metode standar lainnya.
  • Interferensi: Beberapa senyawa dapat mengganggu hasil pengujian COD, seperti klorida dan nitrit. Jika terdapat senyawa pengganggu, perlu dilakukan koreksi atau modifikasi prosedur.

Tujuan Pemeriksaan COD:

  • Mengetahui tingkat pencemaran organik dalam air limbah.
  • Memonitor kinerja sistem pengolahan air limbah.
  • Menentukan beban organik yang masuk ke badan air penerima.

Dengan mengetahui nilai COD, dapat dilakukan tindakan yang tepat untuk mengelola dan mengurangi beban pencemaran organik dalam air limbah.

Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang parameter lain dalam pengujian kualitas air atau aspek lain dari pengolahan air limbah?

Disclaimer: Prosedur di atas merupakan garis besar umum. Prosedur yang sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan dan jenis sampel air limbah. Selalu rujuk pada prosedur standar yang berlaku.

Tidak ada komentar: