Efisiensi removal adalah kemampuan suatu sistem pengolahan air limbah untuk menghilangkan atau mengurangi unsur-unsur pencemar dalam air limbah. Beberapa unit pengolah air limbah yang umum digunakan dan efisiensi removal yang dapat dicapainya antara lain:
Pengendapan primer: Unit ini dapat menghilangkan partikel besar dari air limbah dan memiliki efisiensi removal sekitar 50-70% pada padatan tersuspensi dan 25-40% pada BOD (Biochemical Oxygen Demand).
Aerasi: Unit ini memperkenalkan oksigen ke dalam air limbah sehingga bakteri dapat hidup dan menguraikan zat organik. Efisiensi removal pada BOD dapat mencapai 85-95%.
Pengendapan sekunder: Unit ini menggunakan bahan kimia untuk membantu mengendapkan padatan halus yang tidak dipisahkan oleh pengendapan primer. Efisiensi removal pada padatan tersuspensi dapat mencapai 90-95%.
Filtrasi: Unit ini menggunakan media filtrasi seperti pasir, karbon aktif atau zeolit untuk menghilangkan partikel halus dan zat-zat terlarut dari air limbah. Efisiensi removal pada total padatan terlarut dapat mencapai 80-90%.
Sterilisasi: Unit ini menggunakan bahan kimia atau sinar ultraviolet untuk membunuh mikroorganisme patogen dalam air limbah. Efisiensi removal pada koliform dan E.coli dapat mencapai lebih dari 99%.
saringan tetes dapat mencapai 70-90% untuk BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan 60-80% untuk padatan tersuspensi. Namun, efisiensi removal tersebut dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan pengoperasian saringan tetes
pra-sedimentasi pada padatan tersuspensi dapat mencapai 50-70%, sedangkan pada BOD mencapai 20-40%. Namun, efisiensi removal pra-sedimentasi pada fosfor dapat mencapai lebih dari 80%.
sedimentasi primer pada padatan tersuspensi dapat mencapai 50-70%, sedangkan pada BOD mencapai 20-40%. Namun, efisiensi removal sedimentasi primer pada fosfor dapat mencapai lebih dari 80%.
sedimentasi skunder pada BOD (Biochemical Oxygen Demand) dapat mencapai lebih dari 90%, sedangkan pada padatan tersuspensi mencapai 70-80%
biofilter pada BOD (Biochemical Oxygen Demand) dapat mencapai 80-90%, sedangkan pada nitrat dan fosfat dapat mencapai lebih dari 90%
ABR pada BOD (Biochemical Oxygen Demand) dapat mencapai 60-80%, sedangkan pada TSS (Total Suspended Solids) mencapai 70-90%.
RBC pada BOD (Biochemical Oxygen Demand) dapat mencapai 80-90%, sedangkan pada padatan tersuspensi dapat mencapai 60-80%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar