Metode :
A. Tradisional / konvensional :
- Daun pisang yang di tengkurapkan di tanah yang diduga, selama semalam suntuk à positip ada air bila jumlah embun besar. Dilakukan pada musim paling kering (September).
- Melempar tampah, digelindingkan à tempat berhenti tengkurap à positip ada air
- Revealer à menggunakan dua buah ranting kering bercabang yang dipegang dengan tangan kanan-kiri à positip air bila ujung ranting saling berhimpit.
- Dll.
B. Indikator lingkungan
- Memperhatikan daerah yang paling rendah (lembah) à buat sumur.
- Terdapat lebih banyak tumbuhan menghijau
- Bila di padang tandus / pasir à diatasnya banyak burung terbang berputar-putar.
- Bila pelepah dahan pohon kelapa SENGKLEH / semplak berarti ada air tanah dengan kedalaman < 10 M.
- Dll
C. Metode Sonar (radar):
- dengan instrument pembangkit dan penangkap gelombang à hasilnya ditampilkan dalam grafik kerapatan batuan. Perbedaan kerapatan ditafsirkan akan selalu berhubungan dengan kadar air dalam batuan.
D. Metoda Loren :
- ini identik dengan revealer, menganggap bahwa tubuh manusia seperti hal dioda. Tubuh manusia bila menginjak tanah akan mengalirkan listrik dengan muatan tertentu ( - / + ) yang kemudian dialirkan ke ujung revealer. Bila bermuatan kembar akan tolak-menolak (ujung reveler akan membuka) à menunjukan bahwa tanah yang diinjak dibawahnya tidak ada air.
- Pengguna revealer disyaratkan harus memiliki hambatan jenis tertentu (1 kOhm). Diukur dengan memegang ujung elektroda multi tester, dengan posisi ukur ohm-meter. Berhubungan dengan sensitivitas.
E. Metode Remote sensing (penginderaan jauh)
- Menggunakan interpretasi (tafsir) foto udara atau foto satelit.
à 9 Kunci interpretasi :
- Rona/warna (Tone/Color)
- Bentuk/Shape
- Ukuran/Size
- Pola/Pattern
- Kekasaran/Texture
- Tinggi/Height
- Bayangan/Shadow
- Situs/Site
- Asosiasi/ Association
F. Metode Resistifity meter (geolistrik)
- Prinsip kerja : mengalirkan listrik searah kedalam bumi, kemudian diukur nilai resistan-nya (nilai hambatan). Semakin kecil nilai hambatan berarti semakin basah. à banyak air.
- pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912
- merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC ('Direct Current') yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah
- berguna untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air.
- Umumnya yang dicari adalah 'confined aquifer' yaitu lapisan akifer yang diapit oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan bagian atas. 'Confined' akifer ini mempunyai 'recharge' yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat
- Dipandu dengan peta hydrologi. Dilengkapi fasilitas koordinat UTM (universal Tele Mercator), bisa dengan koordinat Bujur dan Lintang. Perlu GPS (global positioning system).
1 komentar:
mantapz......... boss
saya coba metodanya... tks
Posting Komentar