Krisis listrik saat ini memicu dua hal yang kontradiksi. Pertama, dapat memicu timbulnya keputus-asaan akibat beban yang semakin sarat. Kedua, krisis listrik justru memacu lahirnya terobosan baru di bidang kelistrikan.
aku mungkin akan jadi bahan tertawaan bila mengajukan usulan agar kembali ke teknologi masa lampau. tapi aku tidak peduli. Aku merencanakan (mimpi) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hewan (PLTH) mengikuti teknolgi masa lampau. Kita ingat, betapa hewan telah dimanfaatkan oleh manusia sejak dahulu. efek negatif dari pemanfaatan hewan nyaris tidak pernal dilaporkan.
Hewan telah berjasa dalam bidang pertanian untuk membajak sawah. berjasa pula di bidang transportasi dan industri penggilingan gandum, tahu, tebu dan lainnya. sudah saatnya untuk memanfaatkan kembali hewan sebagai pemutar dinamo listrik. bila dianalogikan dengan kemampuan membajak sawah, maka diperkirakan seekor sapi atau kerbau akan diperoleh tenaga setara dengan 4 - 6 tenaga kuda (HP). dengan demikian dapat diperoleh listrik minimal 4 x 725 = 2900 watt. cukup untuk kebutuhan standar Rumah Tangga.
Keuntungan berikutnya, kotoran sapi dapat diproses menjadi gas bio dengan teknologi yang sangat sederhana. "limbah" dari pencerna gas bio dapat langsung dipakai sebagai pupuk yang sangat baik. tidak ada bibit penyakit, tidak ada bau yang ditimbulkan.
Bandingkan bila membangun PLTU, PLTA, PLTN, PLTD, PLTS, PLTSh dan sejenisnya, berapa biaya yang harus disediakan. belum lagi membangun jaringan. Jadi mimpi membangun PLTH gagasan saya ini, rasanya cocok untuk daerah pertanian atau terpencil.
lalu siapa yang mau menjadi sponsor ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar