Senin, 07 April 2025

Luas Permukaan Spesifik Media Biofilter

Umumnya media biofelter mempunyai  luas permukaan spesifik 100-3.500 m2/m3, tergantung bentuk atau jenisnya. Beberapa jenis media biofilter memiliki luas permukaan spesifik yang beragam. 

Beban BOD yang dapat disisihkan oleh biofilter berkisar antara 300 hingga 850 kg BOD/ha/hari. Untuk menghitungnya pada luas 1 m², kita perlu mengkonversi satuan dari hektar ke meter persegi. 1 hektar = 10,000 m², sehingga  beban BOD yang dapat disisihkan adalah  0.03 kg/m²/hari  s/d  0.085 kg/m²/hari. Kemampuan penyisihan ini sangat bergantung beberapa faktor seperti suhu, pH, waktu tinggal hidrolis, dan jenis media biofilter juga berperan penting dalam menentukan seberapa efektif biofilter dapat mengurangi beban BOD23.

Diantara  jenis media biofilter (komersial) yang ada adalah :

1. Sarang tawon (honey comb)

- dimensi =
-  Luas permukaan spesifik  :media sarang tawon 150– 220 m2/m3

2.  Bola-bola (bioball)

- dimensi : diameter 3 cm
- luas permukaan spesifik  =  200 – 240 m2/m3


3. pipa bergerigi  (MBBR)

- dimensi : variatif (lihat gambar dibawah)
- lus permukaan spesifik  =  500 - 3500 m2/m3





4.  Botol minuman dan sejenisnya
dimensi : variatif 
- lus permukaan spesifik  =  m2/m3








Konsorsium Mikroba Pengurai Warna Air Limbah

 

Konsorsium mikroba adalah kelompok berbagai jenis mikroorganisme yang bekerja sama untuk mendegradasi senyawa kompleks, seperti pewarna tekstil, menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Penggunaan konsorsium ini lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan satu jenis mikroba saja karena keberagaman spesies dapat meningkatkan efisiensi penguraian.

Konsorsium mikroba merupakan metode yang efektif dan ramah lingkungan untuk mendegradasi zat warna dalam air limbah tekstil. Dengan kombinasi spesies bakteri yang tepat, proses ini tidak hanya membantu menjernihkan air tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat limbah industri tekstil. Penelitian lebih lanjut dan penerapan teknologi ini di industri akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan limbah yang berkelanjutan

  • : Kombinasi berbagai spesies mikroba dapat meningkatkan laju biodegradasi.

  • : Konsorsium yang terisolasi dari lingkungan limbah memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik.

  • : Dapat mengurangi parameter pencemaran seperti COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biochemical Oxygen Demand), serta TSS (Total Suspended Solids).


Jenis-jenis Bakteri dalam Konsorsium
    • Dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam mendegradasi berbagai jenis senyawa organik, termasuk pewarna azo.

    • Bakteri ini sering digunakan dalam bioremediasi karena kemampuannya untuk memproduksi enzim yang dapat memecah zat warna.

    • Bakteri ini dapat ditemukan di lingkungan air dan dikenal efektif dalam menguraikan senyawa berwarna.

    • Memiliki kemampuan untuk mendegradasi senyawa kompleks dan sering digunakan dalam pengolahan limbah.

    • Bakteri ini juga dapat berkontribusi dalam proses biodegradasi zat warna.

  1. :

    • Mikroba diisolasi dari sumber alami seperti lumpur dari instalasi pengolahan limbah atau lingkungan yang terkontaminasi.

  2. :

    • Setiap isolat diuji untuk menentukan kemampuannya dalam menguraikan berbagai jenis pewarna tekstil di laboratorium.

  3. :

    • Mikroba dapat diamobilisasi pada media tertentu (seperti batu vulkanik) untuk meningkatkan stabilitas dan efisiensi selama proses pengolahan.

  4. :

    • Biasanya dilakukan dalam dua tahap: tahap anaerobik untuk menguraikan senyawa organik kompleks, diikuti dengan tahap aerobik untuk menyelesaikan proses biodegradasi dan mengurangi kontaminan lebih lanjut.

Bebeapa Contoh Isolat Bakteri Komersial

  1. Bacillus cereus

    • Deskripsi: Bakteri ini memiliki kemampuan untuk memproduksi enzim yang dapat mendegradasi senyawa organik kompleks.

    • Aplikasi: Digunakan dalam bioremediasi untuk mengolah limbah industri, termasuk limbah tekstil dan makanan.

  2. Pseudomonas putida

    • Deskripsi: Dikenal sebagai bakteri yang sangat adaptif dan mampu mendegradasi berbagai senyawa beracun.

    • Aplikasi: Sering digunakan dalam pengolahan limbah cair karena kemampuannya untuk menguraikan hidrokarbon dan zat pewarna.

  3. Serratia fonticola

    • Deskripsi: Bakteri ini diisolasi dari lingkungan yang kaya akan bahan organik.

    • Aplikasi: Potensial sebagai bioremediator untuk mengolah limbah yang mengandung lemak dan protein, seperti limbah dari industri perikanan1.

  4. Bacillus subtilis

    • Deskripsi: Bakteri ini terkenal karena kemampuannya menghasilkan berbagai enzim, termasuk amilase dan protease.

    • Aplikasi: Digunakan dalam pengolahan limbah organik dan sebagai probiotik dalam pertanian.

  5. Enterococcus faecalis

    • Deskripsi: Bakteri ini dapat bertahan dalam kondisi ekstrem dan memiliki kemampuan untuk mendegradasi senyawa kompleks.

    • Aplikasi: Dapat digunakan dalam pengolahan air limbah untuk mengurangi kadar bahan organik.