Zat Pewarna Tekstil: Limbah dari industri tekstil, seperti pewarna batik, sering kali mengandung senyawa kimia yang dapat mengubah warna air menjadi merah. Contohnya, di Pamekasan, air sungai berubah warna menjadi merah akibat pencemaran oleh bahan pewarna batik yang mengandung zat berbahaya seperti logam berat dan senyawa organik16.
Krom Heksavalen: Dalam industri penyamakan kulit, penggunaan krom heksavalen dapat menyebabkan pencemaran air yang mengubah warnanya. Zat ini sangat berbahaya dan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan ekosistem2.
Alga Merah (Rhodophyta): Pertumbuhan alga merah yang pesat (blooming algae) juga bisa menyebabkan perubahan warna air menjadi merah. Ini biasanya terjadi akibat peningkatan konsentrasi nutrisi seperti fosfor dan nitrogen di dalam air, yang merangsang pertumbuhan alga secara berlebihan2.
Sulfida: Kandungan sulfida dalam air yang tercemar dapat menyebabkan perubahan warna dan mempengaruhi kualitas air, serta berpotensi membunuh organisme perairan1.
Zat Nitrit: Zat nitrit yang terdeteksi dalam air tercemar dapat mengganggu peredaran darah pada manusia dan hewan, serta berkontribusi terhadap perubahan warna air1.
Blooming Alga: Fenomena ini terjadi ketika terjadi ledakan jumlah fitoplankton, khususnya jenis dinoflagellata yang mengandung pigmen merah. Proses ini dikenal sebagai "red tide" atau pasang merah, di mana pertumbuhan alga yang pesat dapat mengubah warna air menjadi merah, coklat, atau warna lainnya tergantung pada jenis alga yang berkembang13.
Pencemaran Limbah: Air dapat berwarna merah akibat pencemaran dari limbah industri, seperti limbah pewarna batik. Contohnya, di Pamekasan, Jawa Timur, air sungai berubah menjadi merah darah setelah limbah pewarna batik dibuang ke waduk. Limbah ini mengandung zat pewarna yang menyebabkan perubahan warna air56.
Kondisi Kimiawi: Perubahan dalam komposisi kimia air, seperti peningkatan kadar fosfor dan nitrogen akibat limbah domestik atau pertanian, juga dapat menyebabkan eutrofikasi. Ini merangsang pertumbuhan alga secara berlebihan dan dapat mengubah warna air3.
Zat Organik dari Tanaman: Dalam beberapa kasus, air sungai dapat berwarna merah karena zat-zat yang berasal dari akar pohon di hutan, seperti di Kalimantan. Serbuk tanaman ini dapat mencemari air dan mengubah warnanya menjadi merah saat mencapai daerah pemukiman4.