Minggu, 12 Januari 2025

UNIT PENGOLAH AIR LIMBAH CARA BIOLOGI

Berikut adalah unit pengolahan air limbah yang bekerja berdasarkan cara biologi:

Unit Pengolahan

Deskripsi

1. Lumpur Aktif (Activated Sludge)

Proses ini melibatkan pencampuran air limbah dengan lumpur aktif yang mengandung mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik.

2. Reaktor Biologis Putar (Rotating Biological Contactor - RBC)

Sistem di mana air limbah dikontakkan dengan lapisan mikroorganisme yang melekat pada media, efektif dalam mengolah polutan organik.

3. Lagun Aerasi (Aerated Lagoon)

Kolam terbuka yang diaerasi untuk meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam menguraikan bahan organik.

4. Trickling Filter

Media berlapis tempat mikroorganisme tumbuh, di mana air limbah dialirkan dan diolah saat mengalir melalui media tersebut.

5. Biofilter

Unit yang menggunakan media biologis untuk menyaring dan mengolah air limbah melalui aktivitas mikroorganisme.

6. Bioflokulasi

Proses pengendapan partikel menggunakan mikroorganisme yang membentuk flok, sehingga memudahkan pemisahan dari air limbah.

7. Bak Pengendap Sekunder (Secondary Clarifier)

Memisahkan lumpur yang terbentuk selama proses aerasi dari air yang telah diolah, menggunakan gaya gravitasi.

8. Sludge Treatment

Pengolahan lumpur hasil dari proses biologis untuk mengurangi kadar air dan memudahkan pembuangan.

9. Fitoremediasi

Pemanfaatan tumbuhan hiperakumulator untur menyerap pencemat dalam air limbah



Referensi

  1. Universitas Internasional Batam. "Analisis Waste Water Management." Link
  2. Nusa Idaman Said. "Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Reaktor Biologis." Link
  3. Trisakti University. "Analysis of the Selection of Biological Treatment Unit." Link
  4. OSF Preprints. "Trickling Filter dan Rotating Biological Contactor (RBC)." Link

unit pengolahan air limbah yang bekerja berdasarkan cara kimia

 

Beberapa unit pengolahan air limbah yang bekerja berdasarkan cara kimia:

Unit PengolahanDeskripsi
1. KoagulasiProses penambahan bahan kimia (koagulan) untuk mengikat partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar, sehingga memudahkan pemisahan.
2. FlokulasiSetelah koagulasi, proses ini melibatkan pengumpulan partikel-partikel kecil menjadi flok yang lebih besar untuk memudahkan pengendapan.
3. Pengendapan KimiawiMenggunakan reagen kimia untuk mengendapkan zat tertentu, seperti logam berat dan fosfat, dari air limbah.
4. Penyesuaian pHMenambahkan bahan kimia seperti asam atau basa untuk menyesuaikan pH air limbah agar sesuai dengan standar pengolahan.
5. DesinfeksiMenggunakan bahan kimia seperti klorin atau ozon untuk membunuh bakteri dan virus yang masih ada setelah proses pengolahan.
6. Oksidasi KimiaMenggunakan agen oksidasi untuk menguraikan senyawa organik berbahaya dalam air limbah, seperti menggunakan hidrogen peroksida atau ozon.
7. Penyerapan (Adsorpsi)Menggunakan bahan kimia adsorben untuk mengikat dan menghilangkan kontaminan dari air limbah, sering kali digunakan dalam proses akhir untuk meningkatkan kualitas air.

Unit Pengolah Air Limbah Secara Fisik

Beberapa contoh unit pengolah limbah secara fisik yang lazim digunakan pada IPAL

Unit Pengolah

 

Prinsip Kerja

1.       Penyaringan (Screening):

·      Bar Rack

·      Bar screen

·      Screen

·      Micro screen

·      Strainner

·      Micro strainner

Proses pemisahan material berukuran besar seperti plastik, kertas, dan kayu dari air limbah.

2. Pemecahan (Grinding)

Unit operasi untuk memecah padatan besar menjadi partikel kecil agar lebih mudah diolah.

3. Pemisahan Pasir (Grit Chamber)

Memisahkan pasir dan partikel berat lainnya dari air limbah untuk mencegah kerusakan pada peralatan.

4. Penyeragaman (Equalization)

Menyediakan bak penampungan untuk menstabilkan fluktuasi kualitas dan kuantitas air limbah.

5. Pengendapan (Sedimentation)

Proses pemisahan padatan tersuspensi dari cairan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

6. Filtrasi (Filtration)

Menggunakan media filter untuk memisahkan partikel padat dari cairan.

7. Pengapungan (Flotation)

  • convensional floatation
  • DAF (disolved air floatation) 
  • grease trap
  • oil sparator

Memisahkan padatan tersuspensi dan minyak dengan gelembung udara yang mengapungkan partikel tersebut.

8. Penguapan (evaporation)

Memisahkan padatan / air kotor  dengan cairan menggunakan energi panas

9. Pemekatan (thicikening)

Mirip dengan pengendapan. Pemisahan lumpur dengan air melalui pendiaman sehingga bahan padat semakin padat/pekat.

10. Dewatering (pengurangan air) :

  • ·       Dewatering
  • ·       Drying
  • ·       Press Belt

Menungurangi atau menghilangkan air pada lumpur (dari IPAL)





Rabu, 11 Desember 2024

Menghilangkan Kesadahan Air dengan STTP

 Menghilangkan kesadahan air  (ion Ca dan Mg) yang paling populer adalah dengan pertukaran (ion exchange) menggunakan media resin atau zeolit. Electro Deionization (EDI) juga bisa digunakan untuk pelunakan air (menghilangkan kesadahan). 

Alternative lainnya bisa dicoba dengan penggunaan bahan kimia Sodium Tripolifosfat (STTP). sesungguhnya  STTP memiliki  banyak manfaat, al. : 

  1. Sebagai Pemberi Kelembaban: STTP berfungsi untuk menjaga kelembaban pada produk makanan dan mencegah pengeringan, sehingga memperpanjang umur simpan produk tersebut.
  2. Peningkatan Kualitas Makanan: Dalam industri makanan, STTP digunakan sebagai agen pengikat, membantu dalam mempertahankan tekstur dan meningkatkan rasa pada produk olahan seperti daging dan ikan.
  3. Pengemulsi dan Stabilizer: STTP berperan sebagai pengemulsi yang membantu menjaga kestabilan emulsi dalam produk makanan, sehingga mencegah pemisahan bahan.
  4. Agen Pembersih: Dalam produk pembersih, STTP berfungsi sebagai agen pengikat kalsium dan magnesium, sehingga meningkatkan efektivitas deterjen dengan mengurangi kekerasan air.
  5. Aplikasi dalam Pertanian: STTP juga digunakan dalam pupuk sebagai sumber fosfor yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
  6. Industri Tekstil: Dalam industri tekstil, STTP digunakan sebagai agen penghilang warna dan pembersih.
Penggunaan STTP untuk menghilangkan kesadahan karena  STPP memiliki kemampuan untuk mengikat ion kalsium (Ca²⁺) dan magnesium (Mg²⁺) yang merupakan penyebab utama kesadahan air. Dengan mengikat ion-ion ini, STPP mengurangi kesadahan air dan membuatnya lebih lunak.   Reaksi kimia  dalam air sadah :
Mg2++PO43Mg3(PO4)2

Dosis  optimum untuk aplikasi ini biasanya berkisar antara 0,25% hingga 1%. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat digunakan jika kesadahan air sangat keras, tetapi dosis yang lebih rendah juga dapat efektif dalam banyak kasus. Untuk penentuan dosis STTP yang tepat dapat dilakukan dengan analogi uji jar (jar test). 

Cara aplikasi juga simpel. Campurkan bubuk STPP dengan air yang ingin dihilangkan kesadahnnya. Biarkan larutan tersebut selama beberapa jam supaya STPP dapat bereaksi dengan ion-ion kalsium dan magnesium. Setelah itu, filter atau saring air untuk mendapatkan air yang lunak dan bebas dari kesadahan.

STTP sudah banyak dijual di toko kimia atau toko online.